Viral Penumpang KRL Larang Ibu & Anak Duduk, KCI Bilang Begini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 10 Okt 2022 19:47 WIB
Foto: Tangkapan layar: Viral penumpang KRL melarang penumpang lainnya, ibu & anak, duduk. Si penampung itu menaruh barangnya di kursi, dengan alasan ada temannya mau naik.
Jakarta -

Sempat heboh di media sosial seorang penumpang KRL melarang penumpang lainnya, seorang ibu dan anak, untuk duduk di kursi yang ia jaga untuk temannya.

Kejadian tersebut diunggah sekaligus dialami oleh pemilik akun Twitter @icaraysha. Dalam unggahannya, terlihat foto yang menampilkan seorang penumpang berbaju putih yang menaruh barang-barang di sampingnya, sebagai tanda kursi itu sudah ada pemiliknya.

"emang boleh ya di kereta tekin tempat buat temennya? baru tauuu... tadi mau duduk ma anak saya umur 6 tahun gaboleh duduk disitu soalnya udh ada temennya nanti naik," bunyi cuitan yang diunggah @icaraysha, dikutip Senin (10/10/2022).

Postingan itu pun viral, disukai 42 ribu akun dan 5.122 retweet. Mayoritas netizen yang berkomentar geram dengan ulah penumpang KRL yang melarang ibu dan anak itu duduk.

Kejadian ini sebenarnya bukan sekali terjadi. Pernah juga heboh di media sosial tentang aksi 'joki' tempat duduk di KRL. Para joki ini meletakkan tas di kursi penumpang agar temannya bisa mendapat tempat.

Menanggapi kejadian tersebut, Manager External Relations & Corporate Image Care PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan kejadian seperti itu bisa dilaporkan melalui petugas kereta yang senantiasa berjaga dan berkeliling gerbong.

"Kalau ada pengguna yang melakukan hal tersebut, di dalam kereta ada petugas keamanan. Bisa dilaporkan ke petugas keamanannya. Nanti, sama petugas kami akan dibantu," kata Leza, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (10/10/2022).

"Dari kita juga akan menghimbau, kalau tas kan ditaruhnya di tempat tas. Duduk kan ada tempat tasnya di bagian atasnya. Karena memang secara aturan di situ kan tempat duduk orang ya, bukan barang," lanjutnya.

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, kerja sama dari para penumpang sebagai pelaku utama pun juga sangat penting. Terutama dalam meningkatkan toleransi dan tenggang rasa antar pengguna.

"Sekarang toleransi ya antara pengguna. Kadang-kadang memang dari penggunanya sendiri, saya nggak menyalahkan pengguna, tapi kadang rasa tenggang rasa, toleransi terhadap pengguna lain ya memang harus ditingkatkan lagi," jelasnya.

Leza mengaku, kini kasus serupa sudah sangat jarang terjadi jika dibandingkan pada zaman awal-awal keberadaannya dulu saat masih menggunakan Kartu Trayek Bulanan (KTB).

"Ini (kasus viral) yang kedua ya. Yang sebelum-sebelumnya sih memang banyak pas zaman dulu ya, pas orang pakai tiket bulanan. Itu jaman dulu banget. Kalau sekarang sih nggak. Petugas kita juga mobile, tinggal laporkan saja ke petugasnya," kata Leza.

Bersambung ke halaman berikutnya. Buruan langsung klik




(hns/hns)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork