Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui masih ada investasi mangkrak di Indonesia. Jumlahnya sebesar Rp 708 triliun dan baru sebagian saja yang terealisasi.
Bahkan, Ia menyebut bahwa jumlah investasi yang mangkrak tidak bisa direalisasikan semua. Bahlil menyebut investasi mangkrak yang terealisasi sudah sekitar Rp 600 triliun.
"Dari total Rp 708 triliun sudah selesai hampir Rp 600 triliun lebih. Jadi tidak semua dari Rp 708 itu bisa direalisasikan, aku jujur aja," katanya di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya ada Rp 100 triliun lebih yang tidak bisa diimplementasikan. Terkait hal ini Bahlil membeberkan alasannya.
"Ada kurang lebih Rp 100 triliun yang tidak bisa diimplementasikan diakibatkan karena persoalan pengusahanya sebagian tidak bisa melanjutkan karena kekurangan keuangan," ungkapnya.
Sebelumnya ia menyebut banyak perusahaan yang mau berinvestasi di Indonesia mundur karena kehabisan modal menghadapi badai pandemi COVID-19. Akibatnya rencana investasi pun mangkrak.
Ia menambahkan persoalan pemilihan tanah menjadi kendala lainnya. Bahlil bilang selama ini tanah di Indonesia masih kelewat mahal di mata investor.
"Persoalan tanah nggak selesai. Misalnya, investor maunya di lokasi A, ketika orang tahu ada yang mau masuk, kita ini buat harga tanah ini mau-mau kita aja," ungkap Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (21/9/2022).
(dna/dna)