IMF: 31 Negara Bakal Resesi Tahun Depan!

IMF: 31 Negara Bakal Resesi Tahun Depan!

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 12 Okt 2022 17:11 WIB
imf
IMF/Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global di 2023 dari 2,9% menjadi 2,7%. Meski masih dalam jalur positif, sebanyak 31 negara diperkirakan akan masuk ke jurang resesi pada tahun depan.

"Ada sekitar 43% negara dengan perkiraan data kuartalan mengalaminya (resesi) atau 31 dari 72 negara, lebih dari sepertiga PDB dunia," kata IMF dikutip dari laporannya bertajuk World Economic Outlook: Countering the Cost-of-Living Crisis, dikutip Rabu (12/10/2022).

Resesi adalah situasi yang terjadi ketika produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi suatu negara berada di bawah 0 (negatif) selama dua kuartal berturut-turut. Jumlah negara yang akan mengalami resesi teknikal itu naik dua kali lipat dibandingkan perkiraan Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak semua negara mengalami kejatuhan ekonomi, IMF memperingatkan terjadi perlambatan ekonomi yang akan membuat banyak orang di dunia merasakannya seperti resesi.

Ada tiga faktor yang mendorong perlambatan signifikan di banyak negara tahun ini dan tahun depan, yakni pengetatan pasar keuangan, perlambatan ekonomi China, serta efek rambatan dari perang Rusia dan Ukraina.

ADVERTISEMENT

Sayangnya IMF tidak merinci negara mana saja yang akan masuk ke dalam jurang resesi teknikal. Di bawah ini ada beberapa negara yang mencatatkan kinerja ekonomi turun dalam, baik di 2022 maupun 2023:

Uni Eropa

Negara kawasan Uni Eropa diperkirakan akan tumbuh cukup kuat di 3,1% pada tahun ini, direvisi ke atas 0,5 poin dari perkiraan Juli. Namun perekonomian kawasan ini akan jatuh tahun depan dengan outlook hanya akan tumbuh 0,5%, dipangkas 0,7 poin.

Pelemahan ini terutama berasal dari Jerman dan Italia yang diperkirakan akan terkontraksi pada tahun depan masing-masing 0,3% dan 0,2%. Ekonomi Perancis dan Spanyol juga akan melambat tahun depan meskipun masih akan tumbuh positif.

Pelemahan signifikan tahun depan mencerminkan efek limpahan dari perang di Ukraina. Revisi dalam dilakukan untuk negara-negara yang paling terpengaruh dampak pembatasan pasokan gas dari Rusia, serta kondisi keuangan yang semakin ketat.

Amerika Serikat (AS)

Ekonomi AS dipangkas hingga 0,7 poin pada tahun ini dengan perkiraan hanya tumbuh 1,6%. Ekonomi yang dipimpin Presiden Joe Biden itu bahkan diperkirakan tidak akan tumbuh alias stagnan untuk basis kuartal empat 2021 ke kuartal empat tahun ini. Perekonomian akan melambat tahun depan dengan pertumbuhan hanya 1%.

"Penurunan pendapatan riil yang dapat dibelanjakan terus mengganggu permintaan konsumen, dan suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada pengeluaran, terutama pengeluaran untuk investasi residensial," kata IMF.

Inggris

Ekonomi terbesar kelima di dunia ini diperkirakan turun tajam pada tahun depan dari perkiraan sebelumnya 3,6% menjadi hanya 0,3%. Inflasi tinggi akan mengurangi daya beli serta kebijakan moneter yang lebih ketat berdampak pada konsumsi dan investasi.

Meski begitu, IMF menyebut perkiraan itu keluar sebelum Inggris resmi mengumumkan ekspansi fiskal baru-baru ini. Langkah tersebut diperkirakan bisa mengangkat pertumbuhan sedikit di atas perkiraan dalam waktu dekat, tetapi akan memperumit masalah inflasi.

China

Prospek pertumbuhan ekonomi China tahun ini dipangkas 0,1 poin menjadi hanya 3,2%. IMF mencatat pertumbuhan ini akan menjadi yang terendah selama empat dekade terakhir.

Prospek ekonomi China tahun depan juga dipangkas lebih dalam menjadi 4,4%. Perlambatan ini terutama karena dua faktor, penyebaran COVID-19 dan kebijakan lockdown, serta krisis properti yang memburuk.

India

Proyeksi pertumbuhan India tahun ini dipangkas 0,6 poin, bahkan lebih dalam dibandingkan China maupun negara-negara utama lainnya. Ini karena perlambatan signifikan pada kuartal II-2022 serta permintaan luar negeri lesu. Prospek pertumbuhan tahun depan melambat dibandingkan tahun ini menjadi 6,1%.

Simak video 'Jokowi Minta Menteri Siapkan Skenario Terburuk Hadapi 'Badai'':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/zlf)

Hide Ads