Sebagai salah satu wilayah terdepan di Indonesia, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan potensi UMKM, seperti masalah akses hingga pembiayaan. Untuk itu, pemerintah daerah setempat mendorong adanya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak dalam memajukan UMKM asal Tanimbar.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Transmigrasi Kepulauan Tanimbar, Ambrosius Sabono mengungkap Kepulauan Tanimbar memiliki potensi unggulan yang didukung oleh tradisi serta sumber daya alam. Baik itu tenun ikat, perikanan, maupun pertanian rumput laut.
"Sejauh ini pemda telah melakukan berbagai macam program untuk mendukung masyarakat dalam mengimplementasikan dan mengelola potensi yang ada melalui program pemberdayaan. Di antaranya program pemberdayaan bagi pelaku UMKM lewat modal usaha serta pembinaan guna mendukung hasil dari pelaku UMKM," ungkap Sabono saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Ia mengungkap pihaknya menggerakkan berbagai stakeholder yang ada untuk mengeksplorasi potensi UMKM asal Tanimbar. Termasuk menggandeng masyarakat melalui peran pimpinan desa hingga tokoh agama.
Menurutnya, kultur masyarakat di Kepulauan Tanimbar masih sangat unik karena adanya peran besar dari pemangku agama dan adat setempat yang sangat besar. Pihaknya menyadari pentingnya melibatkan para tokoh agama dan tokoh adat yang didengar masyarakat untuk menggerakkan UMKM dan ekonomi setempat.
"Sinergi dengan para pimpinan yang ada di desa, baik itu pimpinan umat maupun LSM lain, sangat dibutuhkan kebersamaan," ujar Sabono kepada detikcom.
"Dalam membangun potensi atau menggerakkan masyarakat, jika dilakukan oleh satu orang atau satu dinas pasti akan bertemu masalah. Puji Tuhan sejauh ini kita sudah bersinergi dengan perbankan dan SKPD lain untuk mendorong para pelaku UMKM lain agar semangat dalam mengembangkan potensi yang ada dan apa yang mereka miliki," imbuhnya.
Selain itu, Sabono mengaku terus mendorong sinergi dengan perbankan maupun BUMN lain yang tertarik dengan potensi dari masyarakat yang ada di Tanimbar. Hal ini dilakukan dalam rangka membantu UMKM lokal mengakses pembiayaan dengan lebih mudah.
"Dalam 2 tahun terakhir saya memimpin, saya juga bangun sinergitas dengan BRI. Saya dorong juga kalau bisa dana KUR sebanyak mungkin ditawarkan kepada UMKM. Saya juga sering kerja sama dengan BRI jadi narasumber (dalam upaya) mendorong lintas stakeholder untuk memajukan semua potensi di Tanimbar," tutur Sabono.
Staf Marketing dan Analis Mikro BRI Teras Selaru, Yahya mengungkap BRI menyadari berbagai potensi yang ada meski masih banyak keterbatasan yang harus ditemui oleh para pelaku UMKM.
"Di sini wilayahnya mendukung, misalnya agar-agar (rumput laut). Masyarakat juga punya kegiatan lain, seperti tenun ikat dan profesi nelayan juga sangat mendukung karena sumber daya alamnya bagus," ungkap Yahya.
Untuk itu, BRI berupaya aktif berkontribusi pada masyarakat lewat sejumlah produk pembiayaan. Mulai dari pinjaman KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan juga Kupedes.
"Di lain sisi kita juga sediakan beberapa agen BRILink di masyarakat di desa-desa tertentu yang sulit untuk dijangkau. Jadi setiap masyarakat yang ingin menabung bisa ke Agen BRILink yang sudah disediakan," pungkasnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video "Warung Sembako Raup 15 Juta dari BRIlink"
(akd/ang)