Zulhas Sebut RI Bisa Jadi Basis Produksi Smartphone Global

Zulhas Sebut RI Bisa Jadi Basis Produksi Smartphone Global

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Kamis, 13 Okt 2022 20:39 WIB
Zulkifli Hasan
Foto: Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas ekspor ponsel pintar produksi PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN) di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. PT SEIN berhasil mengekspor 8 juta unit ponsel pintar sejak 2018 hingga kuartal ke 3 tahun 2022.

Melihat capaian ini, Zulhas mengungkapkan Indonesia bisa menjadi basis produksi telepon seluler (ponsel) pintar untuk diekspor ke berbagai negara.

"Pelepasan ekspor PT SEIN ini merupakan salah satu bentuk nyata peran pelaku usaha Indonesia yang terus mendorong ekspor ke berbagai negara mitra dagang Indonesia. Selain itu, capaian ekspor ini tentunya dapat mendorong Indonesia untuk menjadi basis produksi untuk produk elektronik, termasuk telepon seluler (ponsel) pintar (smartphone)," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun mengapresiasi kontribusi Samsung terhadap produksi dalam negeri. "Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan PT SEIN beserta jajaran yang terus mendorong peningkatan ekspor Indonesia untuk produk elektronik, termasuk ponsel pintar," ungkapnya.

Menurutnya, capaian ekspor ini tidak lepas dari kerja keras para eksportir Indonesia, termasuk PT SEIN. "Namun, kita tidak boleh lengah sebab tantangan global ke depannya akan semakin besar. Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada saya untuk meningkatkan ekspor dan meminta agar Kemendag melakukan misi dagang setiap bulan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Zulhas menjelaskan sektor elektronik merupakan sektor unggulan yang masuk dalam prioritas Making Indonesia 4.0. Bahkan masuk ke dalam komponen ekspor ke-4 terbesar dalam struktur ekspor Indonesia. Pada periode Januari─Juli 2022, kata dia, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai US$ 9,43 miliar. Atau naik 18,9 % dari periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar US$ 7,93 miliar.

Sedangkan di tahun 2021, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai US$ 14,1 miliar dengan tren lima tahunan (2017─2021) positif sebesar 6,54%. Di tahun yang sama, nilai ekspor telepon seluler (HS 851712) Indonesia mencapai nilai US$ 305,8 juta.

Untuk diketahui, Making Indonesia 4.0 merupakan program Pemerintah dalam menyiapkan Indonesia untuk menghadapi era industri digital 4.0 yang difokuskan pada 7 sektor industri. Yakni makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan dan farmasi, yang menyumbang 70% produk domestik bruto (PDB) industri, 65% ekspor industri, dan 60% tenaga kerja industri Indonesia.

Secara umum, Zulhas menilai kinerja perdagangan elektronik Indonesia cukup baik. Dikatakannya saat ini Indonesia berada di urutan ke-34 sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25%.

Klik halaman selanjutnya >>>

Dia berharap dengan sinergi antara berbagai pihak, mulai dari pihak swasta seperti PT SEIN, pemerintah pusat, serta pemerintah daerah dapat mendorong Indonesia menjadi salah satu negara eksportir elektronik dan ponsel pintar dengan pangsa pasar yang semakin meningkat.

"Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan pascapandemi," ujarnya.

Dia menekankan Kemendag juga terus mengupayakan pembukaan akses pasar melalui kesepakatan dagang Government to Government melalui Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), sebagai 'jalan tol' (toll way) bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang.

"Contohnya, kami baru saja mengesahkan UU Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), serta sudah diratifikasinya Indonesia-Korea CEPA. Selanjutnya, akan menyusul Indonesia-United Arab Emirates CEPA," tuturnya.

Di sisi lain Presiden PT SEIN Simon Lee mengatakan pihaknya akan berupaya meningkatkan ekspor. Dengan begitu diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi ratusan anak muda, sekaligus mendongkrak surplus neraca perdagangan Indonesia.

"Samsung berkomitmen mendukung pemerintah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor di pabrik Samsung di Indonesia. Sejak 2018 hingga kuartal ke-3 tahun 2022, kami telah mengekspor lebih dari 8 juta unit smartphone Samsung Galaxy," kata Simon.

Dikatakannya, upaya Samsung untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknologi bagi anak muda Indonesia salah satunya dilakukan melalui pusat penelitian dan pengembangan yang disebut Samsung Research Indonesia (SRIN). Di samping itu, pihaknya juga mengadakan sejumlah program tanggung jawab sosial, di antaranya Samsung Innovation Campus, Samsung Tech Institute, dan Samsung Smart Learning Class.

"Permintaan talenta digital di setiap industri terus meningkat. Samsung telah melatih lebih dari 1.500 siswa dan 190 guru dari 87 sekolah menengah kejuruan dan yang setara melalui program tanggung jawab sosial perusahaan 'Samsung Innovation Campus'. Dan, ada ratusan anak muda berbakat yang bekerja dan mengembangkan diri bersama SRIN. Ini adalah komitmen kami sebagai perusahaan teknologi terkemuka untuk membuka peluang dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak muda Indonesia," tambah Simon.


Hide Ads