Kemenhub Putar Otak buat Biaya Logistik Makin Ramping

Kemenhub Putar Otak buat Biaya Logistik Makin Ramping

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 17 Okt 2022 16:08 WIB
Ilustrasi Logistik
Ilustrasi Logistik (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menetapkan arah kebijakan pembangunan bidang transportasi laut tahun 2020-2024. Kebijakan itu khususnya dalam mendukung konektivitas maritim nusantara, dengan lebih menitikberatkan pada perwujudan logistik maritim dan peningkatan konektivitas pelayaran.

Salah satunya adalah upaya meningkatkan efisiensi logistik dalam mendukung perekonomian nasional adalah melalui integrasi layanan marine nasional.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha menjelaskan beberapa upaya integrasi yang sudah dimulai dari standarisasi layanan marine. Standarisasi tersebut diharapkan dapat menghadirkan kualitas pelayanan prima yang sama di lebih banyak lagi pelabuhan di Indonesia.

"Adanya kualitas pelayanan prima yang terstandarisasi pada layanan marine di seluruh Indonesia akan memberikan manfaat efisiensi pada proses bisnis logistik di Indonesia," jelas Arif dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah tersebut merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang harus didukung oleh seluruh stakeholder terkait. Arif juga meminta seluruh pihak untuk terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi dalam memajukan transportasi laut di Indonesia.

Adapun nilai efisiensi yang dicapai dari adanya kolaborasi dan integrasi akan menguntungkan para pelaku bisnis logistik di industri maritim nasional. Kemudian nantinya manfaat efisiensi juga akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia berupa harga berbagai komoditas yang lebih stabil dan lebih terjangkau baik di wilayah barat maupun timur Indonesia.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Perhubungan juga terus berupaya meningkatkan konektivitas dan mengurangi disparitas harga melalui program Tol Laut yang telah dimulai dari tahun 2015 hingga saat ini," terangnya

Adapun pada tahun 2022, sebanyak 33 trayek tol laut sudah berjalan. Di samping itu, Pemerintah saat ini telah memberikan berbagai kemudahan penggunaan Tol Laut dengan memanfaatkan digitalisasi dan Teknologi Informasi melalui aplikasi SITOLAUT.

Selain program tol laut, Kementerian Perhubungan juga menyelenggarakan PSO Pelni sebanyak 26 trayek, angkutan perintis 117 trayek dan kapal ternak sebanyak 6 trayek.

"Namun demikian, kita harus menyadari bahwa kita masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Misalnya keterbatasan APBN dan rendahnya partisipasi swasta menjadi salah satu tantangan yang dihadapi.

(kil/das)

Hide Ads