Putar Otak Tangkal Kelangkaan Pupuk Subsidi

Eksklusif Dirut Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi

Putar Otak Tangkal Kelangkaan Pupuk Subsidi

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 27 Feb 2025 11:44 WIB
Jakarta -

Pupuk menjadi komponen penting di sektor pertanian dan berperan besar dalam upaya peningkatan produktivitas pangan. Peran pupuk beberapa tahun mendatang akan semakin krusial dengan adanya target swasembada pangan di Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam misi Asta Cita, Prabowo mencanangkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan tanpa ketergantungan impor di tahun 2027, atau hanya dalam dua tahun dari sekarang. Target itu lebih cepat satu tahun dari target yang sebelumnya dipasang, yakni di tahun 2028.

Hal itu jelas menjadi tantangan tersendiri bagi PT Pupuk Indonesia sebagai penyedia pupuk bagi para petani di Tanah Air. Dalam hal ini Pupuk Indonesia bakal berperan lebih banyak mendukung target swasembada pangan sekaligus menjaga kedaulatan pangan nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan menuju ke sana jelas tak akan mulus. Persoalan distribusi pupuk, ketersediaan, masalah penimbunan hingga faktor eksternal menjadi isu yang bakal dihadapi perusahaan pelat merah ini. Kepada detikcom, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjawab semua pertanyaan isu-itu tersebut dengan blak-blakan bersama Pemimpin Redaksi detikcom,Alfito Deannova Ginting.

Berikut petikan wawancara selengkapnya.

ADVERTISEMENT

Bapak Rahmad Pribadi. Apa kabar?

Alhamdulillah baik.

Ini semangat swasembada pangan pasti akan berdampak langsung pada PT Pupuk gitu kan? Jadi setelah Pak Prabowo dilantik, apakah ada dorongan yang lebih kuat agar PT Pupuk melakukan produksi misalnya atau bahkan distribusi yang lebih jelas lagi?

Ketahanan pangan, produksi pertanian tentu tidak bisa terlepas dari pupuk. Karena produksi pertanian itu 60 persennya dari pupuk. Nah, maka dengan kejelasan visi pemerintah menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu tujuan strategi pembangunan nasional, itu juga memberikan arah yang jelas bagi kita, keadilan yang jelas.

Bagaimana berbicara ketahanan pangan, peran pupuk dimana? Nah pupuk ini selalu ada dua aspek. Aspek pertama adalah ketersediaan. Pupuk itu harus bisa tersedia di tempat-tempat di mana petani menanam dan saat petani membutuhkan. Yang kedua tentu keterjangkauan. Nah dari sisi ketersediaan, kami sudah memiliki hampir 27 ribu kios dan sudah ter-digitalisasi. Kita bisa memonitor stok-stok itu ada di situ. Jadi sekarang cukup transparan.

Kabarnya juga berupaya melakukan distribusi yang tepat sasaran, menjangkau semuanya dan kemudian transparan itu menjadi tujuan utama PT Pupuk Indonesia sekarang. Bahkan kabarnya mulai tanggal 1 Januari pukul 00.00 itu distribusi benar-benar sudah dilaksanakan secara baik. Katanya jam 00 waktu Indonesia Barat, tanggal 1 Januari 2025. Kemarin sudah ada yang beli pupuk. Betul. Itu bagaimana? Dari Perpres dulu atau Inpres ya?

Ada Perpres yang baru terbitnya tanggal 30 Januari. Tapi kan kita tidak perlu melakukan perbaikan ini tidak selalu harus menunggu regulasi. Banyak sekali perbaikan yang bisa kita lakukan tanpa harus menunggu regulasi besarnya. Dan sepanjang tahun 2024 ini sudah banyak sekali perubahan. Dan kalau kita zoom sedikit, sejak Oktober hingga sekarang perubahannya juga sudah cukup banyak. Tadi disampaikan tanggal 1 Januari 2025, petani secara serentak menyeluruhi Indonesia bisa menembus pupuk. Itu pertama kali dalam sejarah.

Tidak pernah petani bisa menembus pada tanggal 1. Nah ini tentu tidak mungkin tercapai hanya upaya Pupuk Indonesia. Kita bekerja sama dengan sangat intens dengan pemerintah khususnya Kementan dan juga pemerintah-pemerintah daerah. Kita ingin memastikan, karena di bulan Januari itu adalah puncak musim tanam. Desember, Januari itu yang nanam banyak sekali. Tidak boleh ada gangguan. Itu yang saya sampaikan.

Karena itu awal musim tanam ya?

Di tengah-tengah musim tanam. Jadi kalau terjadi gangguan, itu bisa direpotkan. Petani tidak bisa menembus karena regulasinya belum ada misalnya begitu. Jadi kita harus memastikan bahwa itu bisa tersalurkan pada tanggal 1. Itu bagian dari yang tadi saya sampaikan. Ketersediaan, aksesibilitas petani pada subsidi pupuk.

Dan ternyata bisa tanggal 1, bahkan di tanggal 1 itu kan perebusan pertama itu terjadi jam 00.00 menit 22 detik waktu Indonesia bagian Barat. Mungkin ada juga yang memang fokusnya nanam saja, karena ini lagi puncak. Kalau di petani ini kalau sudah hujan kan nggak bisa ditunggu harus segera.

Dan itu katanya tanggal 1 Januari itu sudah aktif benar?

Benar. Jadi di tanggal 1 itu pertama kali dalam sejarah dan transaksinya ini bukan sedikit. 6.500 transaksi pada tanggal 1 Januari. Tidak pernah hal itu terjadi sebelumnya. Ternyata bisa. Dan ini menunjukkan satu komitmen. Komitmen dari pemerintah yang sangat kuat untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita sebagai operator kebijakan, kita sebagai penopang tentu melihatnya.

Jadi kami bekerja sama dengan Kementan memastikan tidak boleh di tengah-tengah musim tanam petani yang kekurangan pupuk. Bahkan di tahun 2024 kami sepakat dengan Kementerian Pertanian dan juga pemangku kepentingan lainnya tidak perlu petani mengetahui kontrak antara pupuk Indonesia dengan pemerintah itu berapa. Sepanjang mereka masih dibutuhkan, kita akan salurkan.

Dan itu kami lakukan pada bulan Desember tahun 2024 itu kami menyalurkan 100,7% kalau secara volume itu sekitar hampir 200 ribu ton lebih kepada petani. Kenapa kita berani melakukan itu? Karena kami yakin betul komitmen pemerintah dan meskipun memang belum ada kontrak ketika disalurkan tapi langsung disusuli dengan administrasi.

Jadi keputusan untuk komitmen pemerintah untuk ketahanan pangan, swasembada pangan, kemandirian pangan itu justru memberi semangat baru buat Pupuk ya?

Sangat, sangat.

Dan distribusinya juga meningkat katanya?

Subsidinya meningkat, tapi yang paling penting itu bukan angka subsidi-nya. Karena sekarang pemerintah mengubah kebijakan-nya. Kebijakan merubah subsidi itu bukan berdasarkan uangnya, tapi berdasarkan jumlah pupuknya. Jadi pupuknya itu tidak terkunci di 9,5 juta ton. Karena itulah yang menurut pemerintah volume yang diperlukan oleh petani. Anggarannya mengikuti dari 9,5 ton itu. Jadi petani juga tidak perlu bingung tahun ini dapat berapa, tahun kemarin dapat berapa, tahun depan dapat berapa.

Petani sepanjang tetap menanam, di lahannya tidak berubah, luasnya akan mendapatkan jumlah pupuk yang sama. Jadi petani juga tidak bingung. Itu juga sangat diperlukan. Jadi dengan komitmen pemerintah seperti itu, kami semakin semangat, kami juga semakin tahu kemana. Kalau pupuk ini tidak juga ikut aktif, mengambil peran aktif dalam mendukung upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan, saya rasa ya mungkin ekosistemnya jadi tidak bulat.

Nah itu di tahun 2024 sudah kita buktikan, kita salurkan terus. Karena pemerintah ngomong jangan sampai ada di-stop ya, ke petani ngomong, eh maaf sebentar sudah mau tutup buku, sudah tidak bisa lagi, tagihan itu ditutup misalnya tanggal 15 Desember, 2 minggu kemudian, tidak boleh kita, ini baru menunggu anggaran. Dan yang bagusnya ini tanggal tidak ada gangguan, pindah tahun tidak ada gangguan, tagihan ke pemerintah meskipun sudah ditutup, kita terus menyalurkan, karena memang betapa pentingnya peran pupuk pada produktivitas pertanian.

Kita juga sempat berbincang sama Pak Dirut waktu itu, bagaimana kemudian upaya distribusi itu disimplifikasi. Banyak orang, banyak petani yang mengeluh, kita tidak dapat pupuk, pupuk subsidi langka, apa saja. Nah ternyata ternyata di jalur distribusi. Dan katanya PT Pupuk Indonesia itu akan hadir dari hulu ke hilir ya, gimana?

Jadi begini, pertama sering kali muncul isu pupuk langka. Itu pertama karena sebetulnya pupuknya tidak langka. Tapi seperti tadi, terkadang penyalurannya harus menunggu regulasi, sudah kita terobosan, sudah banyak, jadi tidak terjadi gangguan. Kedua, petani kalau tahun ini dapat volume segini, besok segini, bergeser-geser ini, akhirnya mereka mengira, loh jatahku kok berkurang, kok berubah, kemana ini. Padahal sebetulnya ya, karena cara mengatur subsidi pupuk yang sebelumnya berdasarkan budget dulu, baru ke volume.

Kalau sekarang volume dulu, baru anggaran, jadi memberikan kepastian. Kemudian tentu banyak upaya-upaya perbaikan. Di tahun 2024 itu banyak sekali perubahan, termasuk tadi anggaran subsidi pupuk yang berbasis volume, bukan berbasiskan uangnya tapi tonasenya. Kemudian pada bulan Januari, tanggal 30 kemarin, keluarlah Perpres Nomor 6 tahun 2025. Apa inti dari perbaikan tata kelola pupuk subsidi ini?

Perbaikan tata kelola pupuk subsidi ini adalah untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan, aksesibilitas pada pupuk. Jadi disimplifikasi banyak aturan. Kalau dulu aturannya banyak. Setiap daerah punya aturannya sendiri, banyak kementerian yang terlibat. Nah ini sekarang kita sederhanakan semuanya dari Kementerian Pertanian ke Pupuk Indonesia, kemudian ini kita sederhanakan ke petani. Kalau dulu nggak bisa sesimpel itu. Mesti banyaklah aturan-aturannya.

Dan perantaranya juga banyak ya?

Perantara saya rasa dalam arti sales channel, memang kami membutuhkan sales channel untuk memastikan ketersediaan sampai di ujung. Tapi ingin saya sampaikan, melalui Perpres Nomor 6 tahun 2025 ini, intinya bukan dipotong atau ditambah jalurnya, tapi pasti sampai ke ujung. Nah di Perpres Nomor 6 tahun 2025 ini, sekarang siapa yang boleh menembus pupuk itu ditambah.

Dan pertama kali setelah tahun 2022, budidaya petambak perikanan itu juga kembali mendapat pupuk. Saya rasa ini juga cukup baik. Kemudian gapoktan bagi yang siap juga sudah bisa ditebus. Tapi tentu saja jalur kios-kios, hampir 27 ribu kios yang menjadi bagian dari jaringan pupuk Indonesia ini tetap harus ada. Karena mereka juga ada petani yang mau nebusnya mungkin lewat kios. Mungkin kita, intinya begini, kalau bahasanya pemerintah itu, untuk meningkatkan produktivitas pertanian dibikin petani senang nanam .

Salah satu cara senang nanam mudah nebus pupuknya. Itulah aturannya kenapa tidak lagi harus menggunakan metode ini untuk menebusnya. Sekarang pakai KTP saja sudah bisa. Bagi yang punya alokasi bisa datang ke kios. Kalau nanti ada gapoktan yang ingin memesan, itu juga nanti melalui Perpres ini dibolehkan. Jadi inti dari kebijakan ini adalah untuk mempermudah, memperpendek rantai birokrasi, sehingga petani lebih senang menanam, mudah mendapatkan pupuk, swasembada pangan bisa segera tercapai.

Itu bisa kembali ke masalah, bukan hanya pada mekanisme, tapi juga penggunaan teknologi dan yang paling penting itu pola pikirnya sebenarnya. Katanya juga sudah ada aplikasi yang diterapkan, ada aplikasi yang bisa dipakai untuk memastikan tersampaikannya pupuk ke pihak-pihak yang memang punya hak untuk mendapatkannya. Itu namanya iPubers ?

Jadi sebenarnya kita ini sedang berada di Command Center Pupuk Indonesia yang melihat dari pupuk yang Dihasilkan di pabrik sampai ke petani. Ini sistemnya sudah ada dan semua transparan. Yang disebut iPubers tadi adalah penebusan petani di ujung di kios-kios kita atau point of sales lah, kalau orang menyebutnya dengan keren itu kita beri nama iPubers .

Tapi di belakangnya ini, mulai dari kapal muat, kapal disandarkan di pelabuhan, bergerak kemana, masuk ke gudang mana, dibawa truk kemana, semuanya bisa kita lihat secara transparan. Itu penting. Kembali lagi ya, yang namanya mendukung ketahanan pangan dari sektor pupuk, isunya itu dua.

Ketersediaan dan keterjangkauan. Ketersediaan ini tidak hanya menyediakan pupuk yang ada di kios, kalau pupuknya ada di kios tapi susah ditebus kan sama saja. Jadi dipermudah juga nebusnya. Itu adalah bagian untuk memastikan ketersediaannya.

Pak Dirut tadi katakan ada penambahan jumlah orang yang berhak mendapatkan pupuk. Itu sebelumnya mereka belum menjadi petani? Atau kemudian memang belum terdaftar atau bagaimana?

Bukan. Sebelumnya, gapoktan, pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan), itu pengampunannya di kios. Sekarang mereka punya opsi. Mau menebus lewat kios, atau menebus langsung. Di dalam Perpresnya begitu. Jadi artinya apa? Opsinya makin diperbanyak. Karena mungkin ada gapoktan yang kalau pergi ke kios terlalu jauh. Terutama di luar Jawa. Pengen bisa pesan langsung supaya datang ke tempatnya. Itu membuka semua opsinya.

Jadi beli itu kayak belanja online gitu?

Sistem digitalnya sedang kami siapkan. Yang jelas di I-Pubers yang sekarang kan, kita bisa mengontrol orang yang melakukan kesalahan secara real time. Seperti tadi yang menebus jam 00.00 lewat 22 detik tadi. Di pusat komando tadi langsung terlihat. Menebus apa, berapa, apa saja, di kios mana. Apalagi satu lagi, orangnya mana. Karena kita foto orangnya itu. Jadi itu bentuknya untuk memastikan ketersediaan pupuk tadi.

Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan pupuk. Dan kemudian produksi juga akan terus digenjot. Sehingga kebutuhan pupuk itu akan terpenuhi. Cuma kita kan bicara soal faktor lain. Kalau Urea kayaknya selesai masalahnya. Karena kita banyak sekali produksinya. Tapi yang kombinasi yang lain, pupuk seperti misalnya komoditasnya harus diimpor dari luar negeri. Itu gimana?

Jadi begini, pupuk Indonesia tidak hanya memastikan ketersediaannya. Kita juga memastikan keterjangkauan. Nah, keterjangkauan ini bisa dicapai melalui efisiensi. Jadi kalau kita ngelihat Inpres nomor 1 tahun 2025 kan, konteksnya efisiensi. Nah, kami melakukan ini dengan serius. Seperti kemarin Pak Alfito sudah berkunjung ke Pusri (Pupuk Sriwidjaja). Pusri itu bisa menghemat gas 30%. Gas 30% itu artinya menghemat Rp 1,5 triliun.

Rp 1,5 triliun itu perginya ke mana? Ya keterjangkauan harga pupuk tadi. Pergi mengurangi subsidi anggaran. Kalau jadi non-subsidi harganya bisa menjadi lebih terjangkau. Dan itu tidak hanya di Pusri. Kita ini secara terus menerus melakukan peningkatan efisiensi pabrik kita. Di tahun 2026 nanti kami akan melakukan perbaikan dari pabrik amonia tertua di Pupuk Kalimantan Timur. 2027 nanti yang Pusri beroperasi. Dan seterusnya. Jadi efisiensi kita genjot.

Di luar dari itu juga kapasitas kita penuhi. Nah tadi kita berbicara urea tadi ya savingnya gas sampai Rp 1,5 triliun di Pusri. Dan kemudian di Pupuk Kalimantan Timur juga puluhan miliar kita bisa hemat dalam satu tahun. Tapi juga kita perlu meningkatkan, ya sampaikan, kapasitas dari NPK. Nah NPK ini di tahun ini kita akan memulainya. Tahun kemarin kita sudah menyelesaikan pembangunan pabrik NPK di Aceh dan juga di Petrokimia Gresik.

Itu 1,1 juta ton. Tahun ini kita bangun lagi pabrik dengan total sekitar 700 ribu ton NPK. Dan yang paling unik dari 700 ribu ton yang akan kita mulai bangun tahun ini, 100 ribu ton yang akan dibangun di Pupuk Kujang Cikampek itu, akan menjadi pabrik NPK berbasis nitrat pertama di Indonesia. NPK nitrat itu apa? Ini untuk hortikultura. Untuk nanam sayur, nanam cabai, nanam bawang, dan seterusnya buah-buahan. Itu memerlukannya, selama ini semua itu penting.

Nah NPK nitratnya nanti kita bangun di sini. Lalu bagaimana dengan bahan baku yang perlu kita impor? P dan K nya. Tadi kan kapasitas kita tambah tapi pasti P (fosfor) dan K (kalium)-nya juga akan menambah impornya. Nah ini kita sedang secara aktif mencari model bisnis baru. Bagaimana kita bersama dengan negara-negara penghasil P dan K tidak hanya bisa mengamankan pasokan P dan K untuk kita, tapi juga memastikan bahwa kita selalu mendapatkan harga yang paling kompetitif. Bisnis modelnya sedang kita garap

Kita aktif nih, tim kita keliling-keliling ke dunia-dunia penghasil potas dan fosfat atau P dan K nya itu untuk menemukan model. Jadi poin yang ingin saya sampaikan, Pupuk Indonesia serius mendukung upaya tercapainya ketahanan pakan nasional melalui menjamin ketersediaan pupuk dengan memastikan produksi yang berjalan lancar, menambah kapasitas. Tapi itu pun menurut kami juga masih kurang karena harus dibarengi dengan upaya efisiensi.

Bagaimana bisa menurunkan harga pupuk, supaya lebih terjangkau, karena jangan sampai nanti pupuknya ada, tapi kemudian petaniya kesulitan karena masalah harganya. Jadi kita juga, kita tidak bisa mempengaruhi harga dunia, tapi apa yang ada di dalam lingkup kewenangan Pupuk Indonesia? Efisiensi. Efisiensi dilakukan melalui perbaikan pabrik-pabrik.

Dilakukan melalui digitalisasi, teknologi. Kita sudah memasang misalnya 32 ribu sensor di seluruh peralatan pabrik kita, supaya nanti kita dengan AI, sensor itu disambungkan dengan AI, datanya kita masukkan, kalau istilahnya itu data lake begitu ya, sebuah big data, AI kita bekerja di situ, kemudian kita bisa memastikan bahwa tidak ada abnormal, operasinya bisa, AI-nya bisa langsung menangkap.

Itu juga berarti kebaca tren ya, si petani A ini nanemnya ini, biasanya dia menggunakan ini?

Nah, itu juga sedang kita kembangkan. Kita presisi farming itu juga salah satu yang kita kembangkan, karena kita juga melakukan data geospasial, menggunakan satelit, juga menggunakan drone, ditambah kita punya mobil uji coba tanah, yang keliling-keliling terus mengambil tanahnya, sampel tanahnya.

Dan ini sudah cukup banyak yang kami kumpulkan, saya bisa sampaikan hampir seluruh kabupaten di Indonesia, kami sudah memiliki datanya, bahkan di beberapa tempat sampai ke tingkat kecamatan dan desa, jadi sudah cukup banyak, sehingga kami bisa memberikan saran kepada petani. Mupuknya yang baik seperti ini, itu juga bentuk bagaimana kita mendukung upaya, tidak hanya produksi, tapi juga efisiensi.

Pak, ini kan, nggak tahu ya, ini kan PT Pupuk Indonesia itu BUMN, posisinya di bawah Kementerian BUMN, tapi sebenarnya kan pihak utama yang membutuhkan ruang gerak PT Pupuk ini adalah Kementerian Pertanian, ini bagaimana posisi-posisi seperti itu perlu penyesuaian, atau nggak apa-apa, yang penting berjalan?

Kalau saya lihat, di BUMN itu selalu ada Kementerian BUMN dan Kementerian teknis. Dalam hal produksi pertanian, tentu Kementerian Teknisnya adalah Kementerian Pertanian. Kebijakan-kebijakan yang terkait dengan peningkatan produktivitas, kemudian bagaimana pupuk berkontribusi pada Kementerian Pertanian, tentu kebijakannya ditetapkan oleh Kementerian teknis.

Tapi saya melihat antara Kementerian teknis dengan Kementerian BUMN ini, dari dulu juga selalu berkomunikasi dengan sangat baik, dan kami ini kan Pupuk Indonesia ini bukan pembuat kebijakan. Jadi buat kami, kebijakan pemerintah yang menjadi acuan dan pedoman kami.

Aturannya sudah disimplifikasi, kemudian kebutuhan akan pupuk sebenarnya sudah diketahui, pola dan sistem distribusinya juga sudah diimplementasi, upaya untuk memproduksi pupuk secara bijaksana terhadap lingkungan, ramah lingkungan dan kemudian ekonomis itu sudah dilakukan. Implementasinya ini butuh waktu berapa lama?

Saya rasa kalau sesuatu seperti ini ya, hal yang besar untuk dikatakan pada bangsa ini, itu adalah pekerjaan yang tidak ada akhir.
Jadi berkarya setiap hari tanpa henti itu menjadi motto kita. Kami terus akan menunjukkan kinerja terbaik dari hari ke hari. Selalu meningkatkan efisiensi, memastikan ketersediaan. Setiap upaya-upaya perbaikan itu kami lakukan.

Saya termasuk orang yang selalu berpendapat bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Artinya selalu ada ruang untuk perbaikan. Dan ini terus kita lakukan, tidak bisa butuh waktu berapa. Sudah kelihatan, hasilnya sudah kelihatan. Pertama kali dalam sejarah seluruh petani di Indonesia bisa menembus pada tanggal 1 Desember. Tidak ada pasokan pupuk yang dihentikan pada akhir tahun. Jadi ini mungkin sudah terjadi perbaikan. Tapi apakah berhenti? Ya, nggak. Jalan terus.

Kita bicara lagi di bawah PT Pupuk Indonesia itu ada 5 anak perusahaan. Ada Iskandar Muda, PT Pusri, Ada Kujang, ada di Gresik dan Pupuk Kaltim, nah itu pembagiannya gimana?

Jadi begini, pembagiannya bukan hanya regional, tapi kebutuhan dan kapasitas produksinya. Dan ini kita lihat yang pertama harus kita penuhi adalah kebutuhan domestik. Jadi kebutuhan pupuk subsidi 9,55 itu ada di provinsi mana saja, dari mana dia yang paling efisien? Nah tentu kalau di Aceh, di Sumatera Utara yang paling efisien dari PIM. Kemudian dari yang di tengahnya itu dari Pusri. Tetapi juga Medan itu juga kami dukung untuk yang non-subsidi dari pupuk Kalimantan Timur.

Kenapa? Karena kita kapasitas yang ada di Pusri dan juga di PIM masih kurang untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera, jadi kita mendukung kesana. Dan yang juga perlu mempertimbangkan cara perjalanan. Kalau dari Pusri, pengangkutan melalui sungai kapal kecil ke atas itu lebih mahal. Sementara dari Kaltim pakai kapal gede, sampai ke sana lebih cepat dan lebih murah. Pusri yang kecil ke mana lebih murah? Ke Jawa. Jadi sebagian dari Jawa pun juga dilayani.

Jadi nggak hanya sekadar mata-mata lihat wilayahnya, lalu melayani situ. Tapi ada pertimbangan-pertimbangan ekonomi, strategi lainnya kira-kira begitu ya?

Karena kan konsepnya yang saya sampaikan tadi. Mengolah pupuk memberikan kontribusi maksimal pada ketahanan pangan nasional yang menyimpulkan ketersediaan dan keterjangkauan. Jadi efisiensi dari logistik menjadi penting. Kalau kita hanya regional begitu saja, mungkin volumenya tidak cukup, jadi ketersediaan terjamin, kemudian keterjangkauan. Jadi tadi, kami tetap juga mempertimbangkan bagaimana konfigurasi logistik yang paling efisien.

Kalau ada pertanyaan, di Indonesia Barat dan Tengah saja nih, Indonesia Timur gimana? Jangan khawatir, karena sebentar lagi akan ada produksi?

Ada, Indonesia Timur saat ini didukung dari Pupuk Kalimantan Timur. Sebentar lagi akan ada pabrik baru di Papua Barat, Fakfak. Nanti akan segera kita bangun. Kita mulai sekarang sedang dalam proses untuk engineering-nya. Sedang kita desain. Lahan sudah diserahkan kepada kita. Kita sedang mengurus pembangunan pabrik ini bukan hanya lahan, tapi juga harus ada AMDAL.

Ini semua kemudian desain teknisnya ini semua sedang berproses. Mohon doanya mudah-mudahan tahun depan sudah mulai dibangun. Jadi secara fisikal konstruksinya. Bangun pabrik pupuk itu sekitar 4 tahun, 2029 lah. Tahun 2029 kita melihat yang 4 tahun itu waktu yang cukup lah. Tidak terlalu lama, tidak terlalu pendek.

[Menunjukkan aplikasi I-Pubers] Kalau Anda bukan petani mungkin tidak familiar, tapi yang biasa membeli pupuk rasanya sudah tidak asing lagi?

Jadi kalau ini mungkin saya lihat ya. Ini apa yang tertera di sini, yang ada angka-angka itu. itu menunjukkan pembelian pupuk subsidi oleh petani. Jadi misalnya kita lihat ini di Jawa Timur, ada penembusan total di situ sebesar 178.000. Itu kita bisa memperbesar untuk melihat ke setiap kabupaten.

Ini real time/ Kita klik misalnya di kabupaten yang tembusnya cukup besar. Mungkin di Jombang sepertinya, ini real time, berdasarkan nama, alamat. Coba ke kanan, jamnya yang terbaru di sana. Ternyata setelah salat Jumat belum ada yang membeli. Tapi bisa kita klik misalnya, itu salah satu, nah ini langsung terlihat.

Beli Urea, beli NPK, organik. Berapa banyak, jumlahnya berapa, kita tahu nggak ini subsidi apa nggaknya?

Ini subsidi, ini subsidi semua. Ini juga tidak hanya kita melihat volume-nya. Ini sudah kita tagging. Dan kelihatannya menembus ya Pak. Misalnya di gulungan di bukit penyaluran, Pak Sunari. Itu terlihat jamnya dan tagging-nya, lokasinya, di mana. Terus gulir lagi, orang yang nebus kita foto. Tidak terjadi penyelewengan. Jadi kita sudah bisa memastikan penyaluran pupuk sampai ditebus oleh petani di kios.

Jadi nggak ada tuh orang-orang yang kemudian mengambil hak orang, lalu ditimbun?

Kalau menurut saya, kemungkinannya semakin kecil. Karena sulit sekali. Karena setiap orang ngebus, harus difoto. Dan sistem ini diterapkan di bulan Februari tahun 2024. Dalam satu bulan, kami berhasil mendigitalisasi hampir 27 ribu kios kami. Dalam satu bulan.

Dan hari ini transaksinya sudah mencapai 2,5 juta transaksi per bulan. Jadi cukup besar transaksi setiap bulan yang kita bisa capture secara real time. Nah ini bagian dari kita memastikan transparansi. Kalau dari supply chian kalau sudah visibilitas-nya sudah bagus seperti ini, efisiensi juga bisa kita jaga.

Oke, kita balik lagi, ini bukan pekerjaan mudah. Saya lihat tadi upaya untuk melakukan transformasi dan memastikan bahwa ini kan pupuk ini kayaknya lebih banyak PSO-nya daripada bisnisnya. Walaupun tetap pada komersilnya. Berapa persen sih?

Dari total kapasitas produk sekitar 14,5 juta ton, yang untuk pupuk subsidi itu 9,5 juta ton. Jadi betul, subsidi paling banyak. Karena kita sebagai BUMN dapat mempunyai misi besar, tidak hanya komersil tetapi juga memastikan seluruh sasaran strategi pembangunan nasional dapat tercapai. Dan kami menegaskan komitmennya bahwa kami penuhi domestik dulu.

Kalau ada sisa baru kita ekspor. Jadi kepastian ketersediaan pupuk dalam negeri menjadi prioritas utama bagi kita. Karena fungsi kita adalah menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional.

Kalau kita membaca kunjungan dari Presiden sekarang itu dengan nama Asta Cita itu sebenarnya kembali ke asal sebenarnya. Apa yang kita belum selesaikan di masa lalu. Karena setelah reformasi kita membenahi demokrasi, kemudian berproses, kemudian ada lagi infrastruktur pemberdayaan di zaman Pak Jokowi. Kayaknya kita harus kembali lagi ke root kita. membaca bahwa perut orang Indonesia terisi. Kira-kira Pak Prabowo begitu kan. Dan peran pupuk kemudian menjadi sangat-sangat penting. Seperti yang saya katakan, ini merupakan simpul penting dalam suksesnya Asta Cita yang dicanangkan oleh Pak Prabowo. Kalau menurut Bapak bagaimana?

Ya, saya sepakat bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang penting bagi keberlanjutan bangsa. Dan Pupuk Indonesia yang memproduksi pupuk tentu saja menghasilkan cukup utama, dan sesuai dengan mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada kita adalah memastikan kita menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional.

Pilar utama karena produktivitas pertanian itu 62 persen berasal dari pupuk. Jadi bagaimana upaya Pupuk Indonesia untuk memastikan Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan nasionalnya? Tentu dengan memastikan pupuk itu tersedia dan terjangkau. Membuang pupuk yang tersedia tidak hanya memastikan dengan produksinya.

Produksinya tentu memastikan kita tetap terjaga, tetapi juga bahwa seluruh jalur distribusi hingga sampai ke petani ini bisa lancar. Sistem digital yang kami terapkan, I-Pubers, dan yang lain-lainnya ini untuk memastikan distribusinya bisa sampai ke sana. Di luar dari itu, ketersediaan juga berarti mengikuti kebutuhan.

kebutuhan kita menambah kapasitas. NPK akan kita tambah, tahun ini kita mulai bangun 700 ribu. Nanti juga kita akan bangun lagi pabrik-pabrik yang lain di banyak lokasi di Indonesia. Yang kedua tentu menjamin keterjangkauan, itu tentu dengan efisiensi.

Efisiensi yang kita lakukan dimulai dengan yang kita lakukan di Pusri, bisa menghemat hingga Rp 1,5 triliun per tahun. Kemudian dilakukan juga di Pupuk Kalimantan Timur. Itu juga menghematnya hampir 15% dari biayanya, dan itu juga puluhan miliar. Artinya apa? Turunan dari Asta Cita itu kan banyak, ketahanan pangan.

Setiap pihak tentu harus memastikan dapat dilaksanakan dengan baik. Kita juga tidak hanya melihat aturan Asta Cita yang besar, tapi juga kita memastikan misalnya penerapan Perpres 6 tahun 2025. Perubahan tata kelola subsidi pupuk.

Kita memperhatikan Inpres Nomor 1 tahun 2025 terkait dengan efisiensi. Ini semua kita lakukan untuk memastikan peran yang maksimal dari Pupuk Indonesia untuk dapat mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional sebagaimana dicita-citakan dari Asta Cita Bapak Presiden.

Kalau saya sih melihatnya butuh komitmen dan pekerjaan yang tidak mudah membutuhkan komitmen yang serius. Dan mudah-mudahan, bisa melaksanakannya dengan baik. Sukses buat Pupuk Indonesia dan kita berharap ke depan tidak ada lagi petani yang demo karena pupuk langka, pupuk hilang, dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau tidak berhak. Kalau boleh tahu, PT Pupuk itu membuka hotline atau apa mungkin ke depan?

Sudah ada hotline-nya, tetapi petani-petani yang ada di setiap kabupaten itu ada kios-kios yang tersebar, 27 ribu kios ada di sana. Bisa datang ke kios-kios yang ada tandanya menyediakan pupuk bersubsidi. Oke. Bisa juga menghubungi hotline yang kita miliki.

(ily/eds)

Hide Ads