Diblokir Twitter-IG, Kanye West Beli Medsos Parler Favorit Pendukung Trump

Diblokir Twitter-IG, Kanye West Beli Medsos Parler Favorit Pendukung Trump

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 17 Okt 2022 21:30 WIB
Jakarta -

Rapper kenamaan, Kanye West membeli Parler, aplikasi media sosial konservatif setelah platform lain memblokir akunnya karena unggahan yang mengandung antisemitisme.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan induk aplikasi itu menyampaikan, pada prinsipnya Kanye West telah setuju untuk membeli platform media sosial konservatif Parler.

"Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kami harus memastikan bahwa kami memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," kata superstar yang akrab disapa Ye dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC, Senin (17/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buka suara soal kesepakatan barunya dengan Kanye West, CEO Parlement Technologies George Farmer mengatakan, pihaknya akan mengubah cara dunia berpikir tentang kebebasan berbicara.

"Kamu membuat langkah terobosan ke ruang media kebebasan berbicara dan tidak perlu takut dikeluarkan dari media sosial lagi," kata Farmer, dalam sebuah pernyataan

ADVERTISEMENT

Tak mengherankan bila Kanye West membeli Parler karena ia termasuk salah satu superstar terkaya. Kekayaan bersih Ye tercatat US$ 2 miliar atau Rp 30,92 triliun. Sebagian besar kekayaannya itu berasal dari merek sepatu Yeezy serta kemitraannya dengan Gap dan Adidas.

Di sisi lain, Kanye West membeli Parler setelah akun Twitter dan Instagram diblokir sementara karena membuat beberapa komentar yang mengandung unsur antisemitisme dalam beberapa pekan terakhir.

Kenapa akun Kanye West diblokir? Cek halaman berikutnya.

Instagram memblokir akunnya setelah kontroversi yang ia buat. Ye membuat teori konspirasi, dengan menuduh rapper Sean "Diddy" Combs dikendalikan oleh orang-orang Yahudi.

Setelah penangguhannya di Instagram, rapper itu beralih ke Twitter dan mengunggah sebuah cuitan untuk pertama kalinya sejak 2020. Karena cuitannya itu, akun Twitter Ye kemudian diblokir sementara karena melanggar kebijakan media sosial itu.

"Lihat ini Mark bagaimana kamu menendangku dari Instagram," tulisnya, merujuk pada Mark Zuckerberg, CEO perusahaan induk Instagram, Meta.

Perlu diketahui, Parler merupakan salah satu dari beberapa platform sayap kanan yang muncul selama era Donald Trump, karena pendukung mantan presiden Amerika Serikat (AS) mengklaim diperlakukan tidak adil oleh Twitter dan aplikasi lainnya.

Sementara itu, Parler dilanda kontroversi tahun lalu karena terlibat dalam kerusuhan 6 Januari 2021 di gedung Capitol. Kejadian itu menyebabkan banyak perusahaan teknologi, termasuk Google dan Amazon, memasukkan Parler ke daftar hitam. Aplikasi dan situsnya pun tidak dapat diakses.

Namun, pada September lalu, Google memulihkan aplikasi itu di Play Store. Google menyatakan, perusahaan itu juga telah memodifikasi beberapa kebijakan dan penegakan moderasi kontennya. Apple pun juga memulihkan aplikasi Parler di platform App Store pada April 2021.


Hide Ads