BI Ungkap 27 Negara Antre Jadi Pasien IMF, RI Tak Masuk Daftar!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 21 Okt 2022 12:54 WIB
Jakarta -

Kondisi ekonomi Indonesia disebut masih dalam level yang aman. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2022 yang masih di atas 5%.

Destry menyebut bank sentral memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 tumbuh di kisaran 4,5-5,3%.

"Ada 27 negara yang mengajukan bantuan keuangan dari IMF. Indonesia, sejauh ini masih cukup baik," kata dia dalam peluncuran buku KSK, Jumat (21/10/2022).

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didukung oleh konsumsi, investasi yang tumbuh dan ekspor yang kuat. Hal ini tentu menopang perbaikan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Waspada karena gejolak volatilitas ekonomi global bisa mempengaruhi ekonomi kita. Lalu optimis karena Indonesia memiliki daya dukung dan perekonomian domestik yang kuat," kata dia.

Dia menjelaskan memang saat ini ada tekanan inflasi yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Setelah membaik pada 2022, pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diperkirakan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya, bahkan disertai dengan risiko resesi di beberapa negara.

Revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi terjadi di sejumlah negara maju terutama Amerika Serikat (AS) dan Eropa, dan juga China. Perlambatan ekonomi global dipengaruhi oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi ekonomi, perdagangan dan investasi, serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diprakirakan tetap kuat didorong oleh solidnya permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN), di tengah lebih dalamnya perlambatan perekonomian global.




(kil/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork