PT Pertamina (Persero) memboyong 50 mitra binaan ke ajang pameran dagang skala internasional terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2022. Pameran ini digelar dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten, pada Rabu (19/10) lalu.
Keterlibatan UMKM dalam acara TEI 2022 adalah sebagai dukungan Pertamina dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals). Khususnya di point 8 terkait penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi serta implementasi program - program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasional Pertamina.
Vice President CSR & SMEPP Fajriyah Usman menyampaikan keterlibatan UMKM binaan dalam ajang TEI 2022 diharapkan dapat menjadi ajang promosi pasar karena dalam pameran TEI banyak dihadiri oleh potential buyer sekaligus mendorong jiwa kemandirian untuk menjadi pengusaha yang tangguh dan profesional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui program-program UMK dan semangat Energizing Your Future, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Serta berupaya terus mendorong setiap Mitra Binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2022).
TEI digelar sejak 19-23 Oktober 2022 dan menjadi ajang pertemuan bisnis untuk meningkatkan ekspor dalam negeri. Dalam kegiatan tersebut, Pertamina menetapkan target transaksi melebihi pencapaian tahun 2019 sebesar Rp 7 miliar.
Beragam produk mitra binaan di booth Pertamina menjadi daya tarik para pengunjung, termasuk Jokowi yang mengunjungi booth Kandora Coffee milik Arni Pabunga. Untuk diketahui, Kandora Coffee adalah kopi asal Toraja Sulawesi Selatan yang diolah secara tradisional oleh tangan perempuan Toraja.
Arni Pabunga mengungkapkan kopi Kandora Coffe sudah berhasil tembus pasar luar negeri ke lima negara, yaitu Korea Selatan, Swiss, New Zealand, Belanda dan Jepang.
"Bagi penikmat kopi mereka lebih paham bahwa cara mengolah kopi yang dilakukan secara tradisional akan memberikan cita rasa yang berbeda dan menghasilkan cream yang lebih banyak. Saya berharap pasar ekspor akan terbuka luas melalui ajang pameran TEI ini," kata Arni.
Tidak hanya Arni, Pemilik Sobag yang menjual tas tenun khas Indonesia, Evi mengatakan tas tenun miliknya dibuat dengan cara handmade, dan untuk target market ekspor dipilih tenun dengan motif yang memang stokis maksimal agar persediaan tercukupi.
"Alhamdulillah, sudah ada potensi transaksi dengan buyer dari negara Malaysia dan Spanyol," tuturnya.
Hal yang sama dirasakan oleh pemilik Jokotolle Collection Wira yang mengaku sangat senang menjadi bagian dari pameran bergengsi seperti TEI. Sebab, ia bisa memperkenalkan batik khas Madura dengan berbagai macam motif dan warna.
Wira bercerita, pada hari pertama pameran Wira sudah mendapatkan pelanggan baru dari Bank Syariah untuk kebutuhan seragam batik dengan motif klasi. Transaksi tersebut memborong produknya hingga 300 pcs.
"Hari ini saya juga mendapat buyer dari Malaysia, semoga TEI ini bisa mendapatkan pelanggan baru yang lebih banyak lagi," ucap Wira.
Selain pameran internasional, TEI juga menyelenggarakan beberapa kegiatan pendukung seperti penandatanganan memorandum kerja sama dagang antarnegara, dan Trade, Tourism, and Investment (TTI) Forum yang membahas banyak sekali isu terkini dalam dunia dagang internasional, business matching, konseling bisnis, serta special stage dengan berbagai aktivitas dan kegiatan.
Sementara itu, Jokowi mengatakan di tengah krisis dan resesi yang terjadi di Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi diantara negara-negara G20 maupun negara lainnya, pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44%.
"Kita harapkan dengan Trade Expo Indonesia ke 37, mendorong surplus neraca perdagangan pada masa-masa mendatang," pungkas Jokowi.
(prf/ara)