Istilah "sandwich generation" atau generasi sandwich sudah kerapkali menghiasi linimasa dan menjadi trending topic dari waktu ke waktu. Kamu mungkin sudah cukup sering mendengarnya atau barangkali, kamu termasuk satu di antaranya.
Sandwich generation pada dasarnya merujuk pada seseorang yang memiliki peran ganda untuk bertanggung jawab atas kehidupan generasi di atasnya, yakni orangtua atau keluarga yang membesarkannya, dan generasi di bawahnya, yaitu anak-anak alias keluarga yang sedang ia besarkan.
Dalam hal ini, Bibit.id, aplikasi investasi reksa dana dan Surat Berharga Negara, mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memutus mata rantai generasi sandwich. Mengapa perlu diputus mata rantainya? Karena menjadi generasi sandwich itu sulit.
Baca juga: 5 Tips Memutus 'Kutukan' Sandwich Generation |
Mungkin skenario kehidupan yang kamu alami berbeda-beda, namun intinya tetap sama, yakni menjadi generasi sandwich itu tidak mudah.
Kamu hari ini mungkin berusia 26 tahun dan sedang ingin menikmati hasil kerjamu sendiri, namun di saat bersamaan harus membantu orangtua membiayai biaya pendidikan adikmu yang masih kuliah dan masih SMP. Boleh jadi kamu tinggal di jantung kota Jakarta atau di kaki Gunung Merbabu, namun kamu sama-sama punya tanggungan hidup yang tidak ringan.
Boleh jadi kamu adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan orangtuamu membuka kios kecil di rumah atau bekerja sebagai penjaga kantin sekolah, dan di saat yang sama kamu harus berjuang menghidupi keluarga besarmu sambil mempersiapkan masa depanmu sendiri.
Mungkin juga kamu berjuang seorang diri atau bersama pasanganmu. Apapun keadaanmu hari ini, Bibit punya solusi yang ideal banget dan niscaya bisa membantumu memutus mata rantai sandwich generation. Cukup sampai di kamu saja.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(dna/dna)