PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang waralaba KFC di Indonesia memastikan pihaknya tidak melakukan kenaikan harga pada produk-produknya. Meskipun sederet harga pangan mengalami kenaikan saat ini.
CEO PT Fast Food Indonesia Eric Leong menyatakan sebenarnya harga pangan yang menjadi bahan-bahan produk KFC, khususnya ayam mengalami kenaikan. Namun, pihaknya tidak akan serta merta menaikkan harga produknya.
"Harga pangan naik, harga ayam naik, kami di KFC tidak menaikkan harga, karena kami sadar bahwa sekarang bukan saat yang tepat untuk menaikkan harga. Justru kami harus membantu konsumen," sebut Eric dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan mengapa harga KFC tidak naik menurut Eric karena kebanyakan 90% bahan baku KFC merupakan produk lokal. Meskipun dia tidak menampik ada beberapa bahan baku harus diimpor.
"Sebagian bahan seperti bumbu khusus produk KFC impor. Namun, 90% bahan baku KFC seperti ayam, nasi, dan sayur, berasal dari dalam negeri, dan dipasok berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," ungkap Eric.
Eric menyampaikan, saat ini KFC memiliki 729 gerai yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. KFC di Indonesia sudah berdiri selama 43 tahun. Dimulai dari pembukaan gerai pertama di Kawasan Melawai, Jakarta Selatan pada tahun 1979 dan terus berkembang hingga saat ini.
Rencananya, KFC menargetkan untuk menambah sebanyak 25 gerai baru sampai akhir tahun. Dari target tersebut, sebanyak 6 gerai sudah di buka. Eric mengatakan, untuk mendirikan satu gerai KFC satu lantai, dibutuhkan dana sekitar Rp 6-12 miliar.
"Tak berhenti sampai di situ, KFC berencana menambah 30 hingga 40 gerai baru tahun depan," ujar Eric.
(hal/das)