Airlangga Bahas Kemitraan Strategis-Pemulihan Ekonomi RI di Forum CSIS

Atta Kharisma - detikFinance
Selasa, 25 Okt 2022 18:13 WIB
Foto: Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Kegiatan Public Lecture The CSIS ASEAN Leadership Forum berjudul 'Indonesia's Economic Priorities: A Conversation with Airlangga Hartarto' telah digelar di Washington D.C., Senin (24/10) kemarin. Dalam forum tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan strategi dalam menstabilkan perekonomian di Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 dan krisis multidimensi global belakangan ini.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian beserta beberapa pejabat Eselon 1 dan 2 dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian. Sesi awal dibuka oleh Presiden dan CEO CSIS John J. Hamre dan Director CSIS untuk Kawasan Asia Tenggara Gregory B. Poling sebagai moderator.

Dalam pembukaannya, John J. Hamre mengungkapkan komunitas global perlu melihat bagaimana peran Airlangga dalam menstabilkan perekonomian di Indonesia.

"Komunitas global perlu melihat peran Airlangga Hartarto dalam posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, dalam menstabilkan perekonomian Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 dan krisis multidimensi global akhir-akhir ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).

Pada acara tersebut, Airlangga memaparkan perekonomian Indonesia saat ini sudah berjalan dengan sangat baik. Ia menyebut pertumbuhan PDB Indonesia sebesar lebih 5% kini sudah melampaui pertumbuhan PDB Indonesia sebelum pandemi.

"Perekonomian Indonesia saat ini telah berjalan dengan sangat baik, dan dengan recovery ekonomi dari pandemi yang terus berlanjut dengan kecepatan tinggi. Pertumbuhan PDB Indonesia sebesar lebih 5% saat ini telah melampaui pertumbuhan PDB Indonesia pra-pandemi," ungkap Airlangga.

"Dalam rilis laporan World Economic Outlook terbaru pada bulan Oktober 2022, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia sebesar 5,3% dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global kembali turun menjadi 3,2%," sambungnya.

Airlangga menuturkan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023, di mana ASEAN Economic Community akan tetap menjadi komitmen utamanya. Dengan menjadi Ketua ASEAN, Indonesia akan melihat upaya-upaya perluasan kerjasama regional dengan mitra ASEAN seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Airlangga menambahkan perjanjian perdagangan serupa dinilai akan semakin memikat, mengingat rantai pasok global dapat mendukung ketahanan ekonomi negara-negara dunia dalam menghadapi berbagai krisis di masa depan. Fasilitasi perdagangan yang lebih luas ini diharapkan dapat mengurangi tarif bea masuk barang dan jasa sekitar 92%.




(akn/hns)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork