Elon Musk Makin Berkuasa, Kini Jadi Satu-satunya Bos Twitter

Elon Musk Makin Berkuasa, Kini Jadi Satu-satunya Bos Twitter

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 01 Nov 2022 11:07 WIB
Jakarta -

Elon Musk membubarkan dewan direksi Twitter. Langkah ini semakin menguatkan kendalinya atas platform media sosial tersebut.

Bos Tesla ini akan menjadi CEO setelah resmi membeli Twitter minggu lalu. Transaksi senilai US$ 44 miliar atau Rp 686 triliun (kurs Rp 15.600) ini akhirnya selesai setelah melalui proses panjang.

Elon Musk bergerak cepat mengamankan kekuatannya di perusahaan. Kebijakan terbaru yang diusungnya termasuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan verifikasi akun Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan The Washington Post menyebut Elon Musk bakal melakukan efisiensi yang mempengaruhi sekitar 25% staf perusahaan. Petinggi Twitter dipecat Elon Musk, sementara Elon Musk membawa para sekutunya.

Sebelumnya, pendiri Twitter Jack Dorsey mendukung pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk. Ia sendiri meninggalkan Twitter pada Mei lalu,

ADVERTISEMENT

"Elon adalah solusi tunggal yang saya percaya. Saya percaya dengan misinya soal memperluas kesadaran," katanya dikutip dari BBC, Selasa (1/11/2022).

Sementara itu, investor teknologi Jason Calacanis yang mengubah bio Twitter-nya menjadi Chief Meme Officer mengatakan ia akan sesekali 'nongkrong' di Twitter selama masa transisi ini.

Dia turun ke Twitter, meminta pendapat pengguna tentang berbagai topik seperti iklan dan video. Calacanis juga menanyakan soal rencana Elon Musk yang akan mengenakan tarif untuk akun terverifikasi.

Saat ini ramai dibicarakan rencana Elon Musk mengenakan tarif US$ 20 per bulan bagi akun dengan centang biru. Pada Selasa, Elon Musk juga menanggapi soal rencana Twitter menghapus pengguna yang tidak aktif selama lebih dari setahun. "Pasti," singkat Elon Musk.

Pria kelahiran Afrika Selatan ini juga mengubah biografinya di Twitter menjadi Chief Twit. Ia kini menjadi satu-satunya Direktur di Twitter.

Sembilan direktur sebelumnya digulingkan oleh Elon Musk, termasuk mantan ketua dewan Bret Taylor dan mantan CEO Parag Agrawal.

(ara/ara)

Hide Ads