1. Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti
Sri Mulyani berpesan agar terus tingkatkan kualitas pengelolaan perbendaharaan negara. Pada saat yang sama juga harus dijaga kemampuan pelaksanaan APBN.
"Apalagi dalam situasi di mana dunia bergerak dan bergejolak dengan ciri kenaikan inflasi yang kemudian diikuti dengan kenaikan suku bunga dan penguatan kurs dolar," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani juga menyoroti realisasi belanja negara yang baru 61,6% sampai akhir September 2022. Di sisa waktu 3 bulan ini diharapkan pelaksanaan anggaran tetap bisa berjalan tanpa menimbulkan dampak munculnya ketidakefisienan atau kualitas belanja yang menurun.
"Kita tetap fokus untuk menggunakan APBN dan APBD agar makin teliti dan efektif dalam mencapai prioritas pembangunan nasional. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi perhatian kita terus, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan ketahanan pangan, pengurangan stunting dan pengurangan kemiskinan jadi perhatian kita dalam menggunakan instrumen APBN dan APBD," imbuhnya.
2. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman
Luky Alfirman mendapat tugas salah satunya menyelesaikan aturan turunan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (UU HKPD). Selain itu juga diminta genjot belanja daerah.
"Kualitas dan pola belanja daerah sangat menentukan dampak APBN terhadap perekonomian. Kita semua memahami sampai September akhir APBD baru belanja 53,4%, lebih kecil dari di pusat sehingga kita perlu mendorong kualitas belanja daerah," pesannya.
3. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Suminto
Dengan kondisi global yang bergejolak, Sri Mulyani berpesan agar pembiayaan dan risiko keuangan negara mampu dikelola dan dijaga dengan baik. Suminto diminta untuk terus menciptakan inovasi pembiayaan dalam mendorong pembangunan.
"Kenaikan cost of fund, perubahan dari sisi nilai tukar, dan gejolak kemungkinan terjadinya resesi dunia semuanya akan mempengaruhi kemampuan kita dalam mendapatkan pembiayaan dan tetap kompetitif, aman dan sustainable," tandasnya.
Simak Video "Video: Senyum Sri Mulyani Saat Ditanya Isu Mundur dari Kabinet Prabowo"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/zlf)