Jadi Pilar Ekonomi, UMKM Perlu Dapat Fasilitas Khusus Akses Modal Bank

Jadi Pilar Ekonomi, UMKM Perlu Dapat Fasilitas Khusus Akses Modal Bank

Sudrajat - detikFinance
Senin, 07 Nov 2022 08:30 WIB
Deny Hendrawati, Dirut Bank Panin Dubai Syariah (2011 – 2017)
Praktisi Keuangan Syairah, Deny Hendrawati (Foto: Repro Buku
Jakarta -

Banyak pihak menyatakan bahwa Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah pilar ekonomi yang mampu menyelamatkan ketahanan ekonomi nasional. Salah satu indikasinya kelompok usaha ini mampu bertahan di saat-saat krisis, sedangkan korporasi besar justru banyak yang bertumbangan.

Anehnya, sejauh ini koperasi dan UMKM terkesan masih terpinggirkan ketika berhadapan dengan lembaga keuangan.

"Yang diinginkan oleh para pelaku UMKM adalah akses ke lembaga keuangan dengan lebih mudah. Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tanpa jaminan," kata Direktur Utama Bank Panin Dubas Syariah, 2011-2017, Deny Hendrawati dalam buku, "Perjuangan Wanita Membangun Keuangan Syariah". Buku karya Syaefurrahman Albanjary itu diluncurkan di sebuah hotel bintang lima pada Jumat (4/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku UMKM, ia melanjutkan, juga menghendaki bank mau memprioritaskan profil usaha rakyat dengan aset, lama usaha dan laporan keuangan sebagai penunjang atau bukan pertimbangan utama pemberian pembiayaan. "Yang penting pelaku UMKM siap menerima pembinaan," kata Deny Hendrawati yang pernah berkarir di Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Mega Syariah (BMS) itu.

Jika Bank Indonesia berani mengecualikan UMKM sebagai lembaga bisnis yang bebas mengakses pembiayaan. Sebab perlu disadari bahwa UMKM adalah pelaku bisnis yang menyelamatkan ekonomi nasional dalam setiap krisis sehingga mereka harus diberi fasilitas khusus agar pinjaman tidak selalu berbasis aset.

ADVERTISEMENT

"Langkah ini bukan berarti tindakan mengistimewakan, melainkan pemihakan yang jelas kepada penyelamat ekonomi bangsa. Mereka harus dibangun dan dibimbing agar mampu bersaing dengan pengusaha besar," kata Deny Hendrawati.

Menjadi bankir, apalagi di perbankan syariah, bukanlah cita-cita Deny Hendrawati. Perempuan kelahiran Wonogiri, 5 Februari 1966, itu semula ingin menjadi dokter. Tapi belakangan nyalinya sedikit ciut mengetahui besarnya pengorbanan yang biasa dilakukan para dokter.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Selepas SMA 1 di Pekalongan, Deny pun mengalihkan cita-citanya ke bidang hukum. Pada 1984, dia diterima di Fakultah Hukum Universitas Diponegoro, Semarang. Ketika sudah menyandang gelar sarjana, dia meniti karir di BCA pada 1990.

Pada 1992, Deny Hendrawati hijrah ke BMI yang merupakan bank syariah pertama di tanah air. Di bank itulah dia juga berlatih memakai busana muslimah. Awalnya karena kewajiban profesi, lama-lama menjadi kebiasaan sebagai bagian dari tuntunan agama (Islam).

"Pagi-pagi sebelum masuk ruang kantor, dia masuk dahulu ke rest room. Di sinilah Deny berdandan mengenakan busana muslimah," ungkap Deny Hendrawati.

Di BMI Deny meniti karir hingga 2004, lalu pindah ke Bank Mega Syariah (BMS) milik pengusaha pribumi Chairul Tanjung. Di BMS, dia langsung menempati posisi sebagai Kepala Cabang Utama di Jakarta, sekaligus menjadi koordinator cabang seluruh Indonesia. "Akhirnya saya di sana sejak 2004 sampai 2009 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi," ujar Deny.

Lima tahun berkarir di BMS, Deny Hendrawati pindah ke Bank Panin Dubai Syariah (BPDS). April 2011 menjadi puncak karirnya dengan menjabat Direktur Utama hingga Mei 2017. Di bawah kendalinya, BPDS menjadi bank umum syariah yang pertama kali go public di pasar Modal Indonesia. Bank ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 2014.

Selama memimpin BPDS, sejumlah penghargaan diraih Denny Hendrawati, seperti CEO with survival management 2012 dari Perbanas. the best leadership CEO tahun 2014, dan 2015, dari Economic Review. Dia mengundurkan diri dari BPDS pada Mei 2017 untuk sepenuhnya mendampingi suaminya yang sakit.

Sedangkan cita-cita awal Deny Hendrawati diwujudkan anak semata wayangnya, Eggi Respati yang menjadi Dokter Spesialis Bedah Urologi.


Hide Ads