Siapa yang tidak tahu Texas Chicken, restoran cepat saji asal Amerika Serikat (AS) yang sudah ada di Indonesia sejak 1983. Namun ternyata sejak 2018, ada dua manajemen berbeda sebagai pewaralaba restoran tersebut.
Yang pertama yaitu PT Cipta Selera Murni (CSMI) Tbk, sebagai operator pertama Texas sejak 1983. Dan yang kedua ialah PT Quick Serve Indonesia (QSI), yang mulai merambah restoran cepat saji ini sejak 2018.
Managing Director PT QSI, Julius Evan Kristianto mengatakan, CSMI merupakan perusahaan pertama yang membawa Texas Chicken ke Indonesia. Perusahaan itu juga sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2020 silam, berbeda dengan QSI yang saat ini masih private.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"CSMI itu sebenarnya yang pertama masukin Texas dulu, tahun 80-90an. Mereka sudah IPO sejak 2020. Kalau kami masih private untuk saat ini," kata Evan di Mal Ciputra, Jakarta Barat, Selasa (8/11/2022).
Sementara untuk QSI, Evan menjelaskan, pihaknya baru melakukan take over sejak 2018, sejak saat itulah pihaknya jadi pemegang lisensi Texas Chicken dan mengelola gerai-gerai di Jawa dan Bali, sementara CSMI dominan di luar area tersebut.
"Jadi ada transisi sejak 2018 ke 2022, pelan-pelan yang lama itu dia bergeser ke luar ya, ke luar Jawa-Bali. Jadi yang PT lama kebanyakan masih ada di Sumatera Utara, Sulawesi, sama di Kalimantan misalkan," jelas Evan.
Kendati demikian, ia menyebut, perlahan-lahan akan mengembangkan bisnisnya itu ke kawasan-kawasan di luar Jawa dan Bali. Lisensi atau izin akan ia peroleh langsung melalui AS.
"Kita belum ada di sana. Jadi mereka masih ada yang beroperasi di sana, tapi pelan-pelan nanti akan bertransisi ke kita juga," lanjutnya.
Isu PHK Texas Chicken di halaman berikutnya.
"Sempat saya klarifikasi juga, itu bukan kita, itu PT yang satu lagi. Kita 2018 ke atas dan itu semua kejadian itu di luar toko kita. Itu sebenarnya yang pertama masukin Texas dulu, tahun 80-90an dulu," jelas Evan.
"Tentu ada komunikasi. Tapi karena kita beda lokasi, beda PT, jadi tentu kita tidak ada hubungan operationnya," lanjutnya.
Evan pun bercerita, dulunya Texas Chicken di Indonesia sempat menjadi market leader, dengan jumlah gerai mencapai hampir 200. Sangat banyak jika dibanding dengan merek internasional lain yang jumlahnya hanya puluhan, tidak sampai 100.
"Dulu sempat menjadi market leader. Dengan store yang paling banyak di Indonesia, itu tahun 90-an. Saya nggak tahu tepatnya paling banyak berapa, tapi hampir 200 toko dulu, tahun 97 atau 98-an," ujarnya.
Karena itulah, ia juga optimis untuk kembali mengembangkan bisnisnya. Rencananya di tahun ini, Evan akan ekspansi dengan menambah dua gerai, salah satunya yakni di Mal Ciputra, Jakarta Barat yang buka di 4 November ini. Kalau di total-total, kini jumlah gerainya mencapai 16 gerai.
"Di sini, di Rawa Belong, dan di Mal Bassura Jakarta Timur. Kenapa tahun ini kita baru 3, karena kita baru melihat recovery itu di bulan tadi yang disebut, jadi baru dapat tempat di November. Tapi tahun depan semestinya kita bisa buka lebih dari 6," ungkapnya.