Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt pekan depan akan mengumumkan agenda kebijakan fiskal baru, yang diharapkan mencakup kenaikan pajak dan pemotongan pengeluaran yang substansial. Perdana Menteri Rishi Sunak telah memperingatkan bahwa "keputusan berat" perlu dibuat untuk menstabilkan ekonomi negara.
"Sementara beberapa angka inflasi utama mungkin mulai terlihat lebih baik mulai sekarang, kami memperkirakan harga akan tetap tinggi untuk beberapa waktu, menambahkan lebih banyak tekanan pada permintaan," kata George Lagarias, kepala ekonom di Mazars.
Bank Belanda ING melihat pukulan kumulatif terhadap PDB Inggris sebesar 2% pada pertengahan 2023, yang akan sebanding dengan resesi negara itu pada 1990-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonom dari ING James Smith memperkirakan kontraksi 0,3% dalam kegiatan ekonomi pada kuartal keempat, karena pengeluaran konsumen turun, yang akan memperkuat resesi teknis.
"Seiring berlalunya musim dingin, kami juga berharap untuk melihat lebih banyak ketegangan muncul di manufaktur dan konstruksi. Kedua sektor ini sangat menderita selama resesi tahun 1990-an dan 2008," kata Smith.
Kenaikan hipotek atau bunga KPR dan tanda-tanda penurunan harga rumah menunjukkan aktivitas pembangunan yang lemah hingga tahun depan. ING memperkirakan kenaikan suku bunga Bank of England mencapai puncaknya di sekitar 4%. Namun Smith mencatat bahwa banyak hal akan bergantung pada pengumuman fiskal minggu depan.
(ara/ara)