Umumnya sebuah tas berbahan kulit dibuat menggunakan teknik jahit. Tapi siapa sangka, ada cara untuk menghasilkan tas kulit dengan desain yang cantik, meski tanpa jahitan.
Terobosan itu dilakukan oleh Adi Nugroho. Melalui brand Janedan, ia berinovasi menciptakan tas berbahan dasar kulit tanpa dijahit, serta tanpa menggunakan lem dan aksesoris logam. Melainkan dengan mengandalkan teknik Slip and Lock.
Kepada detikcom, Adi menceritakan awal mula berdirinya bisnis Janedan karena senang membuat desain tas, baik untuk diri sendiri maupun teman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi seringkali kami ada masalah sama vendor karena kualitas jahitan kurang bagus sampai waktu pengerjaan yang tidak sesuai. Pada satu titik, kami bereksperimen membuat tas tanpa jahit yang dapat kami rangkai sendiri," ujarnya.
![]() |
Selanjutnya, ia pun memberanikan diri untuk membawa ide produk tersebut untuk bersaing di sebuah kompetisi bisnis yang digelar di Yogyakarta tahun 2016 silam. Ternyata, produk yang dibuatnya berhasil keluar sebagai pemenang. Setahun berselang, barulah Adi mulai serius untuk mengembangkan usaha tas dari kulit ini.
Adi menyebut Janedan memiliki ciri khas yang tak ditemukan pada produk serupa. Salah satunya yaitu pada penggunaan metode penguncian lipatan seperti origami dalam merangkai lembaran kulit, agar menjadi sebuah tas.
Selain itu, kata dia, keunggulan Janedan juga terletak pada desain produk dengan sentuhan motif yang terinspirasi dari budaya nusantara.
"Kekuatan kami ada di desain produk. Dengan ciri khas menggunakan bahan baku kulit ramah lingkungan, yaitu kulit sapi samak nabati bebas kromium," tuturnya.
Dalam menciptakan produk, Adi mendapat inspirasi dari kehidupan sehari-hari. Adapun salah satu produk yang menarik yaitu Raga Bag. Tas ini memiliki model menyerupai pincuk, atau lipatan daun pisang yang biasa digunakan untuk menyajikan pecel sayur.