Diam-diam Harga Beras Naik, Kementan Ungkap Biang Keroknya

Diam-diam Harga Beras Naik, Kementan Ungkap Biang Keroknya

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 18 Nov 2022 17:22 WIB
Inflasi pada Juli 2022 sebesar 4,94% menjadi rekor tertinggi sejak Oktober 2015. Harga komoditas pun menjadi naik.
Ilustrasi/Foto: A.Prasetia/detikcom
Jakarta -

Kementerian Pertanian mengungkap harga beras tengah naik. Ada sejumlah penyebab kenaikan harga beras yang dijelaskan oleh Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Ismail Wahab.

Ismail mengatakan, harga rata-rata beras di penggilingan sudah Rp 10.300 per kilogram (kg). Sementara, dalam paparan yang disampaikan, harga beras di tingkat konsumen di September 2022 sebesar Rp 11.707/kg kemudian Oktober 2022 Rp 11.858/kg.

Adapun penyebab kenaikan harga beras di antaranya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kesulitan pupuk, dan pada Oktober harga gabah selalu naik. Belum lagi, petani sekarang ini tidak menggunakan pupuk subsidi, tetapi non subsidi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena selalu naik di bulan Oktober ini, misalnya tidak ada kesulitan pupuk atau kenaikan BBM, memang harga beras di bulan Oktober setiap tahun lebih tinggi. Petani juga menggunakan non subsidi jauh lebih tinggi harganya dari pada pupuk subsidi," jelasnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/11/2022).

Saat ini cadangan beras nasional di Indonesia sampai Desember ada 8 juta ton. Total stok beras di penggilingan dan pedagang secara nasional saat ini mencapai 1,88 juta ton.

ADVERTISEMENT

Kendala lainnya, petani tidak mau berasnya dibeli Bulog dengan harga Rp 9.700/ kg karena harga di pasaran sudah naik tinggi. Ismail mengatakan, wajar bila penggilingan meminta harga lebih tinggi karena periode akhir tahun tren harga beras selalu meningkat.

"Itu sebabnya, dari kesepakatan 353 ribu ton, baru terserap 92 ribu ton," kata Ismail.

(ada/ara)

Hide Ads