Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berpelukan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menyerahkan tongkat estafet presidensi G20 ke India sekaligus menandakan selesainya presidensi G20 Indonesia. Sri Mulyani dan Retno bersama pihak lain sudah bekerja ekstra keras selama kurang lebih satu tahun untuk menyukseskan gelaran G20 di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia.
"Alhamdulilah, kita baru saja menyelesaikan KTT G20, dua hari berturut-turut, dan tadi telah ditutup oleh Bapak Presiden dengan menghasilkan deklarasi dari para pimpinan G20. Ini pencapaian yang luar biasa karena deklarasi itu artinya ada kesepakatan dari seluruh pimpinan G20," ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati dikutip dari laman Setkab Sabtu (19/11/2022).
Retno juga bersyukur atas terselenggaranya rangkaian pertemuan G20 di bawah Presidensi Indonesia.
"Alhamdulillah di tengah segala tantangan, segala perbedaan yang sangat-sangat tajam, paling tidak dari kegiatannya itu sendiri, tidak ada satu pun kegiatan G20 yang harus dibatalkan pada tahun ini," ujar Retno, saat berbincang di Podkabs (Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet) yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.
Di Presidensi G20 Indonesia, sebagai Menkeu, Sri Mulyani berperan besar di financial track sementara sebagai Menlu, Retno Marsudi mengampu sherpa track.
"G20 itu kan ada finance track, jadi trek keuangan, ada trek sherpa yang lebih banyak kepada ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan, dan kita itu menjadi pengampu dari masing-masing trek itu. Ibu Menkeu tentunya di trek keuangan, sementara saya di trek sherpa," tutur Retno.
Retno mengisahkan, sebagai rekan kerja sekaligus sahabat, dirinya dan Sri Mulyani kerap berdiskusi mengenai persiapan dan progres dari Presidensi G20 Indonesia.
"(Berdiskusi) sampai di mana (progresnya), apa yang mesti diperkuat, apa dan ini, dan sebagainya. Tapi, karena kita berteman lama, jadi komunikasinya lebih lebih enak," ujar Retno.
Pertemanan Sri Mulyani dan Retno sejak SMA. Cek halaman berikutnya.
(ara/fdl)