Mau Buka Kebab Turki Baba Rafi Sediri? Siapin Duit Segini

Mau Buka Kebab Turki Baba Rafi Sediri? Siapin Duit Segini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 19 Nov 2022 17:00 WIB
Kebab Baba Rafi
Foto: Kebab Baba Rafi (Istimewa/SKB Food)
Jakarta -

Siapa yang tak kenal dengan Kebab Turki Baba Rafi? Pelopor franchise atau waralaba kebab tersebut telah berdiri di Indonesia selama 19 tahun. Keberadaanya pun dapat kita jumpai di hampir seluruh sudut kota mulai dari minimarket hingga SPBU.

Tertarik untuk mencoba berbisnis Kebab Turki Baba Rafi? Untuk biaya investasinya berada pada kisaran Rp 75 juta sampai dengan Rp 350 juta. Informasi ini disampaikan oleh Head Franchise Development Baba Rafi Enterprise, Hari S.

"Tergantung tipenya. Tipe gerobak atau black kiosk itu Rp 75 juta. Biasanya outlet-outlet kecil di depan Alfamart, Indomaret, dan lain-lain. Untuk di atasnya lagi itu Black Booth kalau di kita. Itu Rp 125 juta, biasanya di SPBU Pertamina," kata Hari saat ditemui detikcom di Franchise License Expo Indonesia (FLEI) XIX, Jakarta, Jumat (18/11/2022) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari menjelaskan, biaya tersebut lengkap termasuk kiosnya, peralatan, serta training untuk karyawan selama 5-6 hari. Seluruh platform online juga nantinya akan dari pihak perusahaan yang mendaftarkannya. Sementara untuk omset, katanya, berada di kisaran Rp 18 jutaan per bulan.

"Berdasarkan analisa yang sudah berjalan di kita, per hari standarnya Rp 600-650 ribu, omsetnya Rp 18 jutaan per bulan. Atau sekitar 30 pcs per hari. Kalau yang black booth itu di Rp 1 jutaan per hari karena menunya lebih banyak ya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Perbedaan antara black kiosk dan black booth tidak hanya di tipe gerainya, terletak juga pada varian menunya. Di mana standarnya hanya ada menu kebab sapi dan kebab ayam. Sementara untuk level berikutnya, ada tambahan seperti shawarma, hotdog, dan burger. Semakin tinggi level tipe investasi, semakin beragam menunya.

Sementara mengenai estimasi balik modalnya atau break event point (BEP), Hari mengatakan, kisarannya di 16 bulan atau 1,4 tahun untuk yang reguler mengacu perkiraan omset yang sudah disebutkan sebelumnya. Sementara yang Black Booth, di kisaran 19 bulan.

Baba Rafi juga menyediakan dua sistem pengelolaan, di antaranya reguler dan syariah atau autopilot. Reguler merupakan sistem yang pengelolaannya diurus seluruhnya oleh mitra. Dengan sistem ini, setiap bulannya mitra hanya akan dikenakan biaya royalti.

"Kalau yang tipe kecil tadi Rp 25-125 juta, itu fix Rp 600 ribu setiap bulan, sebagai biaya royaltinya. Kalau yang di atas itu, tipe yang Rp 250-350 juta itu royaltinya 5% dari omsetnya," kata Hari.

Sedangkan untuk tipe syariah atau autopilot, mitra hanya tingga membayar biaya investasi saja, lalu pihak Baba Rafi yang akan mengelola kios secara keseluruhan.

"Ini tidak dikenakan biaya royalti, tapi sistemnya ada bagi hasil tiap bulannya 50:50. Kalau reguler itu belum bisa syariah, yang bisa baru yang Rp 125 juta ke atas," jelasnya.

Mengenai masa kontrak, akan berlaku selama 5 tahun. Setelah itu, aset seperti booth dan peralatan akan menjadi milik mitra. Sementara untuk perpanjangannya, akan disesuaikan kembali dengan harga di tahun tersebut.

"Bisa jadi sama (dengan dana investasi), bisa jadi naik tapi ya nggak terlalu tinggi karena biasanya ada diskon khusus untuk mitra yang akan memperpanjang di kisaran Rp 5-10 jutaan," kata Hari.

"Dapet semua baru lagi (kios dan alat) karena hitungannya setelah 5 tahun itu secara outlet tampilannya sudah kurang bagus juga," sambungnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads