November ini, Qatar akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga bergengsi Piala Dunia FIFA. Dari sisi penyelenggara, ini jadi kebanggaan tersendiri karena Qatar menjadi negara Arab pertama yang menjadi tuan rumah perhelatan tersebut.
Dengan populasi kurang dari 3 juta, Qatar menjadi negara tuan rumah terkecil yang pernah menyelenggarakan acara Piala Dunia.
Meskipun Doha telah menjadi tuan rumah acara olahraga lainnya seperti Kejuaraan Atletik Dunia IAAF, Piala Konfederasi Sepak Bola Asia dan Kejuaraan Bola Tangan Putra Dunia, dan akan mengadakan Asian Games pada tahun 2030, Piala Dunia FIFA bisa dikatakan sebagai acara dengan skala tinggi terbesar yang akan digelar Qatar.
Menjadi tuan rumah perhelatan akbar kelas dunia tentu diambil pemerintah Qatar dengan banyak pertimbangan. Apa lagi, menjadi tuan rumah acara olahraga telah menjadi tren baru di kawasan ini dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari balapan Formula Satu di Arab Saudi, Bahrain, dan Abu Dhabi hingga turnamen tenis di Dubai dan acara golf internasional di Abu Dhabi, kawasan ini sekarang banyak berinvestasi dalam olahraga.
Secara ekonomi, menurut penelitian PwC (sebuah lembaga riset internasional), sektor ini menjanjikan pertumbuhan sebesar 8,7% dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
Khristo Ayad, seorang konsultan di InStrat, sebuah platform penelitian dan penasehat independen di Doha, mengatakan kepada Al-Monitor, turnamen dengan visibilitas tinggi tentu akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan diversifikasi negara menuju ekonomi modern berbasis pengetahuan.
Apa untungnya buat Qatar? Buka halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Cetak Gol Perdana di Piala Dunia, Enner Valencia: Mimpi Jadi Nyata
(dna/ang)