PT Brantas Abipraya (Persero) telah menginjak usia 42 tahun tepat pada 12 November yang lalu. Pada HUT kali ini, Brantas Abipraya mengusung tema Together Growing Stronger.
"Perjalanan selama lebih dari empat dekade ini tentunya bukan perjalanan yang mudah, dengan usaha dan jerih payah rekan-rekan Insan Abipraya semua, kita berhasil mencapai titik ini. Saat ini kita telah memasuki era baru, transformasi 4.0 sektor industri konstruksi," ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Sugeng menambahkan Brantas Abipraya dituntut mampu beradaptasi, berkembang mengikuti perubahan global pada khususnya pada pembangunan infrastruktur. Adapun Brantas Abipraya telah banyak mencatat deretan pencapaian yang positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 2022, Brantas Abipraya berhasil meraih 21 award, termasuk penghargaan internasional yaitu WSO Indonesia Safety Culture Awards (WISCA) dari World Safety Organization (WSO).
Penghargaan tersebut diberikan atas upaya Brantas Abipraya mengimplementasikan budaya keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) tingkat dunia level 4 (silver). Brantas Abipraya juga mengantongi tujuh penghargaan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk berbagai proyek infrastruktur yang dibangunnya.
Tujuh proyek yang berhasil menyabet penghargaan MURI diantaranya adalah Pelaksana Bendungan Kering Pertama (Bendungan Ciawi), Pelaksana Pembangunan Bendungan Terpanjang (Bendungan Semantok sepanjang 3.100 meter).
Ada juga Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Tercepat (Sebanyak 1.110 unit dalam 135 hari), Pembangunan Rumah Tahan Gempa, Sistem Rumah Instan Sederhana Sehat Terbanyak dalam 1 Hamparan (32 hektar - 1.110 unit).
Rekor MURI juga didapatkan dari proyek Instalasi LED-RGBW Terpanjang (5.803 meter-Proyek Pekerjaan Penataan Archipelago dan Landscape Kawasan TMII), Pelaksana Pemasangan Rangka Baja Jembatan Tercepat (Jembatan Widang-24 hari 55 meter) dan Pembangunan Jalan Layang Box Girder Beton dengan Sudut Tikung Terkecil (Fly Over Martadinata-Bogor, 47 derajat).
Sugeng juga menyampaikan realisasi hunian untuk karyawan melalui program HOPE yaitu Home Ownership Program for Employee), penghargaan Satya Karya untuk Insan Abipraya yang telah mengabdi selama 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun dan 30 tahun, meningkatkan layanan fasilitas kesehatan Insan Abipraya melalui program Asuransi Kesehatan Pegawai yang sebelumnya hingga 55 tahun kini menjadi 60 tahun.
Dari transformasi di bidang teknologi informasi Abipraya telah menerapkan Building Information Modelling (BIM), Enterprise Resource Planning (ERP), Virtual Design Construction (VDC) dan modernisasi perangkat.
Sedangkan transformasi di bidang bisnis, Abipraya telah melakukan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha, skema penugasan pemerintah dan skema investasi dan divestasi.
Pada human capital, Brantas Abipraya melakukan transformasi dengan beberapa program diantaranya adalah Leadership Development Program, Integrated Talent Management System dan Performance Based Remuneration, serta transformasi fasilitas kerja.
Di tahun 2023 Direksi Brantas Abipraya juga menargetkan akan merealisasikan pendidikan Beasiswa Pascasarjana Luar Negeri sebagai bentuk akselerasi grading dan penempatan, serta yang ke-2 adalah peningkatan manfaat pensiun pegawai.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi tertinggi kepada Insan Abipraya yang telah setia dan memberikan tenaga, waktu dan pikiran untuk kemajuan Brantas Abipraya. Seluruh Insan Abipraya merupakan agent of change yang akan membawa perubahan baik tak hanya untuk Perusahaan namun juga bangsa. Teruslah menjunjung AKHLAK sebagai budaya BUMN, berintegritas, jujur, terus berpikir visioner namun tetap menjunjung tinggi etika dan sopan santun serta saling menghargai," kata Sugeng.
(ncm/ega)