Manchester United Dijual Berapa?
Mengutip Dailystar, perkiraan sementara Keluarga Glazer disebut menginginkan penawaran paling kecil £ 5 miliar atau Rp 93,50 triliun (kurs Rp 18.700). Jumlah ini tergolong lebih rendah bila dibandingkan dengan permintaan Keluarga Glazer sebelumnya.
Keluarga kaya raya tersebut sebelumnya ingin saham MU yang dimilikinya dihargai lebih dari £ 8,4 miliar atau sekitar Rp 157,08 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Mei lalu klub sepak bola asal London-Inggris, yakni Chelsea juga sempat dijual oleh pemilik sebelumnya Abramovich. Saat itu secara keseluruhan kesepakatan penjualan klub tersebut ditaksir bernilai £ 4,25 miliar atau sekitar Rp 79,47 triliun.
Tidak hanya Chelsea, Liverpool pun juga baru-baru ini dijual oleh pemiliknya, Fenway Sports Group. MU pun menjadi klub Liga Inggris terbaru yang dipasarkan.
The Glazers telah menunjuk Raine Group, seperti yang dipilih Chelsea, untuk mengawasi penjualan tersebut. Dari sanalah, muncul ada dugaan kalau salah satu alasan yang mendorong Keluarga Glazer mengambil langkah ini ialah karena tergiur melihat hasil penjualan yang diperoleh beberapa klub Liga Inggris lainnya.
Siapa 'The Glazer'?
Glazer adalah salah satu keluarga konglomerat asal Amerika Serikat (AS). Dikutip dari Forbes, Keluarga Glazer menjadi keluarga terkaya di AS pada 2015, dengan kekayaan mencapai US$ 4,7 miliar pada masa itu.
Kekayaan keluarga itu berasal dari aset properti dan real estate, serta olahraga. Klan Glazer membangun kekayaan real estat komersial melalui First Allied Corporation, yang saat ini memiliki ruang pusat perbelanjaan premium dengan luasan lebih dari 6,7 juta kaki persegi di seluruh AS. Namun, yang membuat keluarga Glazer lebih dikenal adalah kepemilikan tim olahraga mereka.
Malcolm Glazer membeli Tampa Bay Buccaneers pada 1995 seharga US$ 192 juta. Di mana kini tim tersebut bernilai lebih dari US$ 1,2 miliar. Tidak hanya itu, pada 2021, Avram Glazer membeli tim di liga kriket Uni Emirat Arab Twenty20. Sedangkan MU, keluarga tersebut membeli klub itu pada 2005 silam US$ 1,4 miliar atau Rp 21,98 triliun bila dihitung kurs saat ini.
Dengan melonjaknya nilai tim sepak bola, keluarga Glazer telah menjual saham di tim bersejarah tersebut. Pada 2012, keluarga Glazer menjual 10% kepemilikan mereka dalam bentuk saham, dan menjual lebih banyak saham di tahun-tahun berikutnya.
Joel dan Avram pun mengambil alih kepemimpinan MU setelah ayah mereka, Malcolm, menderita stroke pada April 2006. Malcolm meninggal di usia 85 tahun pada 2014.
Di sisi lain, sepanjang sejarah Klan Glazer menaungi MU, para penggemar terus melayangkan protes. Dikutip dari Mirror, salah satu alasannya ialah MU berutang lebih dari £ 500 juta atau setara Rp 9,35 triliun dan mengeluarkan biaya lebih dari £ 1 miliar atau Rp 18,7 triliun untuk layanan (kurs Rp 18.700). Glazers juga mengambil jutaan dividen setiap tahun dan menyalurkan sedikit uang ke dalam klub.
Tidak hanya itu, mantan striker MU, Cristiano Ronaldo juga sempat mengklaim keluarga itu tidak peduli dengan prestasi klub dan hanya mementingkan keuntungan finansial.
Dalam beberapa tahun terakhir, protes terhadap kepemilikan Glazer menjadi lebih lazim dan sengit, dengan para penggemar membobol Old Trafford dan memaksa penundaan pertandingan melawan Liverpool pada Mei tahun lalu.
(ara/ara)