Mungkin ada yang belum tahu siapa pemilik Sriwijaya Air? Sebagai informasi awal, Sriwijaya Air merupakan salah satu maskapai domestik di Indonesia.
Bisnis utama Sriwijaya Air yaitu menyediakan transportasi penumpang dan barang baik di wilayah nasional maupun regional.
Melansir dari situs resmi Sriwijaya Air, maskapai ini didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. Salah satu pendirinya, Chandra Lie merupakan pengusaha garmen yang sukses sebelum mulai mengelola maskapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan detikcom, Chandra Lie lahir di Pangkal Pinang pada 4 April 1965. Sejak kecil, Chandra dikenal sebagai sosok yang ulet dalam bekerja. Ia juga semangat menempuh pendidikan hingga hijrah ke Jakarta.
Sempat bercita-cita menjadi guru olahraga dan pengacara, Chandra justru akhirnya terjun ke bisnis garmen. Bisnis itu mulanya ia geluti dengan modal kecil yakni 7 mesin untuk memproduksi pakaian. Ia terus mengembangkan bisnisnya hingga memiliki 150 mesin.
Tak puas menekuni bisnis garmen, Chandra kemudian mulai merambah ke bisnis penerbangan. Awal mula keinginan itu muncul lantaran Chandra kerap mengalami kesulitan pulang kampung dari Jakarta ke Pangkal Pinang. Ia harus naik kapal selama 11 jam dan seringkali juga terhalang ombak besar.
Baca juga: 6 Fakta Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 |
Maka dari itu ia berpikir, ini akan lebih mudah bila terbang menggunakan pesawat. Ia pun akhirnya menyerahkan bisnis garmen itu kepada temannya dan mulai mengelola bisnis penerbangan.
Chandra Lie bersama dengan saudaranya yakni Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim akhirnya mengajukan izin untuk membentuk maskapai pada tahun 2000. Saat itu, mengajukan izin berbisnis maskapai bukan sesuatu yang sulit.
Ini karena adanya deregulasi penerbangan yang memungkinkan siapapun mendirikan maskapai penerbangan dengan hanya dua atau satu unit pesawat. Hal tersebut diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 tentang Angkutan Udara.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada 10 November 2003, mereka akhirnya diizinkan mengoperasikan maskapai yang diberi nama Sriwijaya Air.
Saat itu, Chandra Lie hanya memiliki satu unit pesawat Boeing 737-200. Pesawat itu melayani rute Jakarta-Pangkal Pinang dan Pangkal Pinang-Jakarta.