Kala Jokowi Sentil Bahlil yang Pede Target Investasi Rp 1.200 T Bisa Tercapai

Kala Jokowi Sentil Bahlil yang Pede Target Investasi Rp 1.200 T Bisa Tercapai

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 30 Nov 2022 18:00 WIB
Presiden Jokowidodo Saat Wawancara
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang percaya diri dapat mencapai target investasi di tahun ini. Tahun ini, Jokowi menargetkan investasi Rp 1.200 triliun.

"Tahun 2022, (target) Rp 1.200 triliun, tadi Pak Menteri Investasi menyampaikan pasti tercapai, kita lihat nanti di akhir tahun, jangan tercapai-tercapai nanti kalau nggak tercapai 'Mohon maaf Pak, nggak bisa'. Mohon maaf, mohon maaf, ini target, target," ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022, Rabu (30/11/2022).

Jokowi mengatakan, investasi berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan, jika target investasi tak tercapai maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ini akan mempengaruhi growth, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi begitu target Rp 1.200 triliun itu nggak tercapai, pertumbuhan ekonomi kita ikut tergeret untuk turun, hati-hati," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi menegaskan, investasi merupakan kunci. Ia kembali mengingatkan agar berhati-hati jangan sampai investasi turun. "Dan di kuartal III pertumbuhan ekonomi kita naik 5,72%, hati-hati, jangan sampai gara-gara investasi turun kemudian ketarik pertumbuhan ekonomi kita," katanya.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menuturkan, kondisi tahun 2023 akan semakin sulit. Bahkan, ia bilang resesi global diperkirakan akan terjadi mulai awal tahun depan.

"Dan tahun depan, tahun 2023 ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara, dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk pada resesi global. Ini yang kita semuanya sekali lagi harus memiliki perasaan yang sama," katanya.

Maka dari itu, Jokowi mengatakan, investasi menjadi rebutan semua negara. Sebab, semua negara ingin ada aliran modal masuk. Jokowi pun meminta agar tidak ada pihak yang mempersulit investasi.

"Oleh sebab itu jangan sampai kita ada yang mempersulit. Saya nggak mau dengar lagi ada yang mempersulit baik di pusat maupun di daerah, baik di pusat di provinsi, kabupaten maupun kota, semuanya jangan sampai ada yang mengganggu ini," katanya.

(acd/ara)

Hide Ads