Memiliki produk yang berhasil tembus ke pasar global menjadi impian hampir seluruh pengusaha. Sebab dengan masuknya produk ke pasar global bisa menjadi suatu penanda keberhasilan produk diterima masyarakat luas.
Namun, untuk memasarkan suatu produk hingga tembus pasar global menjadi suatu perkara yang tak mudah. Diperlukan cara atau strategi khusus dalam menjalankan usaha.
Jika ingin mencoba memasarkan produk tembus pasar go global, cara dari Founder sekaligus CEO Parfum HMNS (red: Humans) Rizky Arief Dwi Prakoso bisa dicoba. Bermula dari keinginannya membeli parfum dengan harga yang terjangkau, kini ia berhasil membuat parfum dengan brand sendiri dan berhasil memasarkannya ke Paris dan Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arief, langkah pertama yang bisa dilakukan untuk memasarkan produk ke luar negeri adalah pelajari target marketnya.
"Kalau kita mau masuk ke pasar internasional, kita harus tau dulu nih marketnya seperti apa. Karena gue pernah nih, ngobrol sama salah satu brand parfume di US, antar CEO lah kita sharing insight. Kita (HMNS) sharing market di Indonesia, dia sharing market di US kaya gimana. Terus abis itu, ada satu momen dia tanya harga kita tuh berapa rata-ratanya, kita bilang harga kita sekitar 20 dolar atau setara 300 sampai 400 ribu. Dia kaget, melongo, karena di sana harga segitu dianggap kaya harga air mineral," cerita Arief dalam acara Ngobrol Pintar BRILianpreneur 2022 yang ditayangkan di detikFincance dan YouTube Bank BRI, Jumat (9/12/2022).
Sejak itu, Arief menyadari pentingnya mengerti market yang ingin disasar. Ini menjadi penting mengingat produk yang ingin dipasarkan akan bersaing secara langsung dengan brand-brand lain yang sudah lebih dahulu mapan.
Pelajari market belum cukup untuk memasarkan produk tembus hingga pasar global. Karena itu, Arief mengatakan pentingnya membawa isu yang relevan dalam memasarkan produk.
Ia membeberkan dalam kesempatannya memamerkan produk HMNS ke Paris beberapa waktu lalu, ia bersama timnya memutuskan untuk membawa isu yang sedang hangat di Paris.
Kebetulan saat itu, isu yang sedang ramai adalah zero emisi atau bebas karbon. Jadilah ia dan timnya membawa isu dengan tema 'Try Indonesian Fragrance For Much Better Live'.
"Jadi saat itu kita bawain topik tentang Foodmiles (jarak makanan yang diangkut dari saat pembuatan hingga sampai ke konsumen) di mana kaya ini loh ketika lo pakai parfum, parfum lo bahan materialnya dari Indonesia, bahan bakunya dari India, produksi di mana, itu emisi karbonnya banyak banget," jelas Arief.
"Better lo pakai brand-brand lokal yang dari asal negara itu, karena emisi karbonnya akan rendah. Karena bahannya itu dari sana, produksinya di sana, terus memberdayakan ekonomi di sana juga. Jadi kita bawa pesan itu, Try Indonesian Fragrance For Much Better Live," imbuhnya.
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah berani lihat peluang dan tantangan. Keberhasilan Arief dalam memasarkan HMNS tidak terlepas dari adanya penawaran yang diberikan untuk menampilkan produknya di gelaran fesyen di Paris beberapa waktu lalu itu.
Sebelumnya, ia sempat ragu untuk menerima penawaran tersebut. Sebab, ia merasa belum ada kesiapan yang matang yang dilakukan oleh ia bersama timnya.
"Itu keputusan yang sulit karena saat itu gue mikir kita sudah siap apa belum, kita mau bawain produk apa dan banyak hal yang jadi pertanyaan buat kita. Tapi ya menurut gue banyak banget pelajaran," tuturnya.
Sepulangnya dari gelaran tersebut, Arief bersama timnya memutuskan untuk melakukan persiapan yang matang. Pada akhirnya persiapan tersebut berhasil melahirkan parfum laris dengan varian iAnbar Janma dan terbaru adalah varian Unrosed.
Otentik atau keaslian dari satu produk juga bisa menjadi keunikan yang menjual di pasar global. Sama seperti halnya HMNS yang menunjukkan keotentikannya dengan bahan material yang digunakan adalah bahan-bahan yang hanya ada di Indonesia.
Terakhir, Arief berpesan dalam menjalankan suatu usaha hingga pasar global memang membutuhkan usaha dan tenaga yang ekstra. Kendati demikian, jangan pernah berputus asa.
"Harus bisa motivasi diri sendiri, suatu hari bakal jadi penghargaan, " tandasnya.
(fhs/hns)