Harbolnas Kasih Harga Miring, Bisa Bikin Penjual Rugi Nggak Sih?

Harbolnas Kasih Harga Miring, Bisa Bikin Penjual Rugi Nggak Sih?

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 13 Des 2022 10:13 WIB
Ilustrasi Bisnis Online
Foto: Shutterstock

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan untuk curang dalam penentuan harga barang yang dijual saat Harbolnas, menurutnya sangat memungkinkan. Namun, ia berpesan untuk tidak melakukan kecurangan apapun karena dapat merusak citra brand itu sendiri.

Guna mencegah adanya kecurangan, ia menyarankan penyelenggara Harbolnas untuk membuat suatu perjanjian dengan para penjual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyelenggara Harbolnasnya mesti hati-hati, mesti punya kontrak-kontrak sama yang mau ikut Harbolnas. Sebelumnya harus mencegah dulu, harus perjanjian dulu," tutupnya.

Dihubungi secara terpisah, Managing Partner Inventure dan Pengamat Brand & Pemasaran Yuswohady menilai adanya Harbolnas menjadi peluang besar bagi penjual untuk memenuhi target-target yang belum terpenuhi sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Itu peluang besar bagi mereka karena ini jadi kayak kesepakatan umum bahwa di tanggal 12.12 itu waktunya untuk membeli, bahkan banyak orang yang menunggu momentum itu dan banyak yang menabung untuk nunggu momentum itu," ucapnya kepada detikcom.

Menurutnya, adanya Harbolnas ini juga menguntungkan bagi pihak konsumen maupun penjualnya. "Orang lagi punya uang dan ingin belanja maka volume transaksinya akan membesar, jadi nyambung antara diskon yang besar dan volume yang besar itu. Bagi produsen untung bagi konsumen untung," tuturnya.

Ketika ditanya ada kemungkinan untuk curang saat Harbolnas, ia mengatakan itu bisa saja terjadi. Contohnya, diskon yang diberikan penjual besar namun sebenarnya harga barang yang dijual sudah dinaikkan terlebih dahulu. Meski demikian, hal itu kemungkinan tidak dilakukan oleh brand-brand besar karena hal itu sangat berisiko.

"Biasanya diskon besar akan diberikan untuk produk yang sudah agak lama, tapi kalau produk baru itu diskonnya masih wajar," ucapnya.

Untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh penjual, Yuswohady menyarankan para konsumen untuk lebih teliti dan tidak boleh FOMO ikut-ikutan belanja saat Harbolnas.

"Jadi harus dicek harga normalnya berapa sebelum diskon, karena bisa saja sudah di-mark-up lalu dikasih diskon 70% tapi ternyata cuma 30% diskonnya. Ternyata yang 40% itu hasil markup," tuturnya.


(dna/dna)

Hide Ads