Diperlukan Tindakan Bersama untuk UMKM Naik Kelas

Sponsored - detikFinance
Selasa, 20 Des 2022 09:57 WIB
UMKM binaan APP Sinar Mas, kreativitas kayu bekas CHIP (Cipta Handycraft Inovation Product). Dok. Sinar Mas
Jakarta - Keberadaan UMKM sangat penting guna mengangkat perekonomian Indonesia. UMKM sendiri berkontribusi terhadap PDB hingga sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. Oleh karena itu, diperlukan sebuah langkah konkret agar UMKM bisa naik kelas.

Komitmen Sinar Mas untuk UMKM naik kelas dilatarbelakangi sejarah perusahaan yang juga berangkat dari nol hingga seperti sekarang. Dalam momentum peringatan 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja, Sinar Mas fokus pada pemberdayaan UMKM dengan langkah konkret memberikan pendampingan untuk UMKM, dengan harapan bisa menciptakan pebisnis yang tidak kenal menyerah seperti sosok Eka Tjipta Widjaja, serta mengajak perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama.

Pada bulan Oktober lalu, Sinar Mas bersama Kadin Indonesia menginisiasi Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Skema Inclusive Closed Loop Flying Wheel digadang mampu menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi. Presiden Jokowi mengatakan bahwa dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk Indonesia mampu menghadapi ancaman krisis finansial, energi, dan pangan.

"Perekonomian Indonesia pada kuartal II mampu tumbuh sebesar 5,44% dan saya meyakini di kuartal ketiga masih bisa tumbuh di atas angka tersebut. Kuncinya kita semua harus kompak, bersinergi, dan memiliki perasaan yang sama karena yang kita hadapi adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Perlu yang namanya Indonesia Incorporated. Yang besar, yang menengah, yang kecil, semuanya bekerja sama dan berkolaborasi menyelesaikan persoalan secara konkret dan nyata," jelas Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis, Senin (19/12/2022).

Pertumbuhan ekonomi digital selama pandemi bisa jadi momentum mempercepat masuknya UMKM ke dalam rantai pasok industri. Model Inclusive Loop Flying Wheel selama ini akrab digunakan dalam industri kelapa sawit dalam bentuk kemitraan bersama para petani yang lebih dikenal dengan inti dan plasma. Di mana perusahaan akan memberi pendampingan dalam praktik agribisnis terbaik hingga produksi petani meningkat secara berkelanjutan.

Fondasi UMKM Menjadikan Indonesia Destinasi Investasi

Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja (kedua dari kanan) di sela kegiatan B20 Summit. (Dok. Sinar Mas)

Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kadin Indonesia menyampaikan perhelatan G20 dan B20 di Bali beberapa waktu lalu merupakan momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia negara besar.

Franky juga berharap di tengah dunia yang sedang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari transisi energi, serta ancaman berbagai krisis seperti ekonomi, pangan, kesehatan, dan persoalan lainnya, UMKM Indonesia harus bisa semakin kuat dan luas hingga menjadi rujukan dunia.

"Bapak Presiden sudah meresmikan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas. Ini artinya mereka bisa akses teknologi, akses keuangan, akses pasar, jadi mereka bisa menikmati pasar yang lebih besar. Namun, mereka harus ada pendampingan, kalau tidak ya mereka sulit berkembang. Banyak contoh pendampingan yang kami lakukan dan itu terbukti sukses," kata Franky.

Selanjutnya, masih dari penjelasan Franky, nantinya akan diberikan status pemeringkatan usaha. Misalnya, UMKM yang baik berwarna biru, yang cukup baik hijau, masih kurang berwarna kuning hingga merah yang statusnya belum melakukan apa-apa.

Untuk UMKM berwarna merah inilah nantinya diperlukan pendampingan intensif, mulai dari cara berjualan atau marketing, sehingga membutuhkan modul yang sesuai dengan usaha dan area mereka beroperasi.

Dengan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas ini, diharapkan bisa berkontribusi untuk akselerasi pengentasan kemiskinan di Indonesia. Karena jika UMKM naik kelas, Indonesia akan mampu menjadi negara 5 ekonomi terbesar di tahun 2045, sesuai prediksi pakar ekonomi.

Sinar Mas dan UMKM

Presiden Joko Widodo melihat madu produk UMKM Binaan Asia Pulp & Paper Sinar Mas, di Smesco. (Dok. Sinar Mas)

Sinar Mas sendiri telah melakukan pendampingan terhadap bisnis UMKM dan menjadi offtaker sekaligus membuka akses pasar agar pelaku bisnis UMKM bisa memasarkan produknya di dalam maupun luar negeri.

Salah satu petani madu binaan program DMPA APP Sinar Mas, Wanudin mengatakan dirinya merasa terbantu melalui kemitraannya dengan perusahaan. Dia mengaku telah memberikan banyak perubahan ekonomi kelompoknya.

Dari semula kelompok ini hanya fokus pada bagi hasil kemitraan, kini memiliki pendapatan lain dari budidaya lebah, sehingga membantu menopang pendapatannya, di mana saat ini telah mengelola 2.000 kotak lebah jenis Apis Mellifera dengan penghasilan sekitar Rp 200 juta per bulan.

Asuransi Sinar Mas juga mendukung sustainable fashion lewat UMKM-nya yaitu Humbang Kriya yang berkolaborasi bersama Oscar Lawalata dan Srikandi Bisnis dan Keuangan Indonesia. Kolaborasi ini guna mendukung sustainable fashion dan eco fashion dengan menggunakan bahan-bahan alami. Humbang Kriya merupakan hasil produk UMKM binaan Rumah Kreatif Sinar.

Sementara itu, berbagai macam pemberdayaan UMKM agar naik kelas juga dilakukan oleh Sinar Mas Land dan Smartfren. Pentingnya UMKM untuk bisa masuk ke ranah digital didukung melalui program UMKM Pasar Rakyat Go Digital dari Sinar Mas Land. Di mana pemberdayaan digital (digital empowerment) kepada para pelaku UMKM binaan Sinar Mas Land sebagai upaya optimalisasi pemasaran produk.

Pemberdayaan digital pelaku UMKM juga dilakukan oleh Smartfren melalui Smartfren Business yang memberikan solusi penggunaan teknologi cloud computing berbasis SaaS (Software as a Service). Salah satunya PoS (Point of Sales) untuk memudahkan para pelaku UMKM menjalankan operasional bisnisnya.

Selain itu, Smartfren Business juga menyediakan solusi HRIS (Human Resources Information System) untuk mendukung kemajuan UMKM. Solusi ini meliputi sistem digital untuk proses accounting, medical, dan lain sejenisnya.

Dukungan Sinar Mas untuk UMKM binaannya juga terlihat pada kegiatan Tjipta UMKM yang dilakukan sebanyak 3 kali sepanjang tahun, di mana menampilkan beberapa UMKM binaan pilar bisnis Sinar Mas.

Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, Hong Tjhin menjelaskan usaha mikro, kecil dan menengah merupakan pilar penting dalam pemulihan pasca pandemi. Recover together, recover stronger. Sinergi antara pelaku UMKM dengan pemerintah dan sektor privat diharapkan mampu membawa mereka pulih, bahkan naik kelas.

"Saya berharap UMKM bukan hanya sebatas keripik, tapi bisa naik kelas menjadi manufacturing misalnya CCTV, ranjang Kesehatan, dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu dukungan dari kalangan masyarakat," ujar Hong Tjhin.

Simak video 'Kementrian Investasi/BKPM Luncurkan Fitur Kemitraan pada Sistem OSS':






(Content Promotion/Sinar Mas)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork