Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut berduka atas wafatnya Mantan Menteri Pertambangan dan Energi (ESDM) Subroto pada Selasa (20/12). Sosok Menteri Energi di era pemerintahan Presiden Soeharto itu meninggal dunia di usia 99 tahun.
Sri Mulyani turut melayat ke rumah duka Subroto. Momen itu dibagikan dalam akun Instagram resmi pribadinya yang diunggah bersama beberapa foto.
"Saya berduka cita atas meninggalnya Prof. Dr. Subroto. Guru besar dan guru saya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau salah satu teknorat senior generasi pertama yang luar biasa kompeten, flamboyan, dan disegani serta dikenal secara global," kenang Sri Mulyani, Rabu (21/12/2022).
Subroto pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Indonesia pada tahun 1971-1978. Namun, beliau lebih dikenal sebagai Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia selama satu dekade yakni tahun 1978-1988.
Sri Mulyani menjelaskan pada masa itu minyak Indonesia cukup besar dan Indonesia menjadi anggota OPEC yang aktif. Kemudian Subroto menjabat sebagai Sekretaris Jenderal OPEC pada 1988-1994.
"Sebuah masa yang penuh tantangan dengan gejolak harga minyak akibat perang teluk, peran Prof Subroto dikenal dan disegani di dunia perminyakan secara mendunia," ujar Sri Mulyani.
Sampai menginjakkan usia terakhirnya di angka 99 tahun, Sri Mulyani memandang sosok Subroto terus aktif dan murah hati untuk membagikan pengalamannya kepada generasi muda penerus bangsa serta pelaku industri di bidang energi.
"Selamat berpulang kembali dengan tenang dan baik ke Sang Khalik Prof Subroto. Semoga Allah SWT menerima dan membalas seluruh jasa baik dan amal ibadah serta dedikasimu yang sungguh luar biasa," doa Sri Mulyani.
"Terima kasih telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan menjadi suri tauladan bagi kami semua dalam berkarya dan berbakti bagi Indonesia. Jasamu luar biasa dan tidak akan terlupakan. Ibu Pertiwi akan memeluk dan menyambutmu dengan kebanggaan dan kebahagiaan," tambahnya.
Simak Video "Video: Pramono-Sri Mulyani Mau Sambungkan Lapangan Banteng & Gedung Maramis"
(aid/zlf)