Utang BUMN kerap menjadi sorotan lantaran kabarnya menggunung. Menteri BUMN Erick Thohir pun buka suara merespons hal itu
Dia mengatakan, tingkat utang BUMN dibanding dengan modal diinvestasikan telah mengalami penurunan.
"Dibilang juga utangnya banyak, kita sudah cek, bahwa selama kita sama-sama bekerja. Kita sudah menurunkan tingkat utang kita dibandingkan modal yang diinvestasikan dari 38 turun ke 34%," ujar Erick dalam acara Perayaan Hari Ibu dan Peluncuran Program Srikandi Muda, di Jakarta, Kamis (22/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick menjelaskan, untuk kegiatan usaha biasanya 70% berupa pinjaman atau utang. Kemudian, modalnya 30%.
"BUMN, modalnya itu 60% lebih dibandingkan utangnya. Artinya apa, kita sehat," imbuh Erick.
Selain itu keuntungan BUMN pun mengalami kenaikan. Erick bilang, dalam 9 bulan ini laba BUMN mencapai Rpp 155 triliun.
"Kita sudah membuktikan bagaimana paradigma yang bicara BUMN ini korup, utangnya banyak, kita buktikan salah. Kita sudah buktikan bersama-sama, bagaimana profitabilitas dari Rp 124,7 triliun, tahun ini 9 bulan naik Rp 155 triliun, ini baru 9 bulan pertama," jelasnya.
Kontribusi BUMN kepada negara pun juga melesat. Bahkan, kata dia, kontribusi BUMN saat pandemi COVID-19 lebih tinggi.
"Kontribusi kita kepada negara pada saat COVID lebih tinggi Rp 68 triliun, Rp 1.198 triliun, dibandingkan 3 tahun sebelumnya yang hanya Rp 1.130 triliun kita sudah membuktikan itu," ungkapnya.