Biang Kerok Sederet BUMN Dibubarkan Jokowi, Ada yang Diisi Pensiunan

Biang Kerok Sederet BUMN Dibubarkan Jokowi, Ada yang Diisi Pensiunan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 28 Des 2022 06:00 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Biang Kerok Sederet BUMN Dibubarkan Jokowi, Ada yang Diisi Pensiunan/Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN segera dibubarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pembubaran perusahaan ini tercantum dalam lampiran Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023 di mana dalam lampiran itu memuat Rancangan Peraturan Pemerintah terkait pembubaran PT PANN.

Selain PT PANN, sejumlah BUMN telah dibubarkan. Dirangkum detikcom, Selasa (27/12/2022), pada Maret 2022 lalu Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan pembubaran tiga BUMN yakni PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero) dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).

Perusahaan ini dibubarkan karena sudah lama tak beroperasi. Erick Thohir menyebut, Kertas Kraft Aceh sudah tak beroperasi sejak 2008, Industri Gelas pada 2015 dan Industri Sandang pada 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu tidak boleh terus terkatung. Kita tidak boleh menjadi pemimpin yang zalim yang tidak memastikan daripada tadi keberpihakan untuk penyelesaian secara baik," kata Erick saat itu.

Selain tiga BUMN tersebut, Erick mengatakan empat BUMN segera menyusul. Sebanyak empat BUMN yakni PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Istaka Karya (Persero), dan PT PANN. Merpati, Kertas Leces, dan Istaka Karya sudah dinyatakan pailit.

ADVERTISEMENT

Nasib Aset PANN

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, aset PT PANN akan menjadi milik PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) ketika dibubarkan. "PANN kan dibawa PPA kan, ya asetnya menjadi milik PPA," katanya.

PT PANN sendiri sempat menyita perhatian pada penghujung 2019 lalu. Saat rapat dengan Komisi XI DPR RI membahas penyertaan modal negara (PMN), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kebingungan menjawab pertanyaan terkait PT PANN. Sri Mulyani mulanya menjelaskan PT PANN mendapatkan PMN Rp 3,76 triliun, tiba-tiba Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun melakukan interupsi dan menanyakan apa itu PT PANN

Ternyata, Sri Mulyani pun mengaku baru tahu ada BUMN yang bernama PANN. Dia juga sempat bertanya kepada pejabat Kemenkeu lainnya.

"Sama sih pak, saya juga baru dengar ini. BUMN lama tapi nggak populer. Makanya Pak Misbakhun dan saya nggak pernah dengar," kata Sri Mulyani.

PT PANN diisi pensiunan. Cek halaman berikutnya.

Saksikan Year In Review 2022: Year In Review 2022: Hingar Bingar Tren Baru Pasca-pandemi

[Gambas:Video 20detik]



Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir buka suara mengenai kebingungan Sri Mulyani. Erick mengatakan, BUMN ini punya masalah sejak 1994. Bahkan, Erick sempat mengatakan PT PANN adalah salah satu BUMN yang melenceng dari inti bisnisnya.

"Direksinya baru tapi ada problem dari 1994 ketika me-leasing pesawat terbang yang jumlahnya 10 pada saat itu. Saya rasa sangat tidak fair saya sebagai menteri langsung menyalahi direksi, tetapi ini adalah bagian BUMN terlalu banyak dan tidak kembali ke core bisnis. Padahal PT PANN itu awal didirikan untuk leasing kapal laut. Bukan kapal udara. Nanti ada kapal-kapal yang lain, kapal-kapalan," jelas Erick.

Erick mengatakan, BUMN seperti PT PANN harus diperbaiki. Skemanya pun macam-macam bisa merger, paling buruk ditutup.

Terlebih, kata dia, pemerintah punya misi menciptakan lapangan kerja. Sementara, BUMN ini punya anak usaha yang 'menggemukkan diri' dan diisi oleh para oknum. Itu belum lagi perusahaan ini diisi oleh orang-orang tua pensiunan

"Apalagi, visi presiden yang bicara cipta lapangan kerja, ternyata BUMN ini punya anak hanya menggemukkan diri dan diisi cuma kroni-kroni oknum bahkan orang-orang, mohon maaf saya bukan anti orang tua, saya sangat apresiasi, tapi kalau diisi pensiunan sedangkan 58% penduduk Indonesia di bawah 35 (tahun) berarti kan tidak membuka lapangan kerja," kata Erick.

Pada Februari 2020, Direktur Utama PANN Hery Soewandy mengatakan bahwa perseroan kala itu hidup dari unit usaha perhotelan. Bisnis hotel menjadi sumber dana untuk menggaji karyawan.

"Unit usaha perhotelan ini pernah ramai, karena bisnis kami tidak sesuai core. Hotel ada di Surabaya dan Bandung. Akhirnya saya berdayakan untuk menggaji karyawan," katanya.

Saksikan Year In Review 2022: Year In Review 2022: Hingar Bingar Tren Baru Pasca-pandemi

[Gambas:Video 20detik]




Hide Ads