Biang Kerok Sederet BUMN Dibubarkan Jokowi, Ada yang Diisi Pensiunan

Biang Kerok Sederet BUMN Dibubarkan Jokowi, Ada yang Diisi Pensiunan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 28 Des 2022 06:00 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Biang Kerok Sederet BUMN Dibubarkan Jokowi, Ada yang Diisi Pensiunan/Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir buka suara mengenai kebingungan Sri Mulyani. Erick mengatakan, BUMN ini punya masalah sejak 1994. Bahkan, Erick sempat mengatakan PT PANN adalah salah satu BUMN yang melenceng dari inti bisnisnya.

"Direksinya baru tapi ada problem dari 1994 ketika me-leasing pesawat terbang yang jumlahnya 10 pada saat itu. Saya rasa sangat tidak fair saya sebagai menteri langsung menyalahi direksi, tetapi ini adalah bagian BUMN terlalu banyak dan tidak kembali ke core bisnis. Padahal PT PANN itu awal didirikan untuk leasing kapal laut. Bukan kapal udara. Nanti ada kapal-kapal yang lain, kapal-kapalan," jelas Erick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick mengatakan, BUMN seperti PT PANN harus diperbaiki. Skemanya pun macam-macam bisa merger, paling buruk ditutup.

Terlebih, kata dia, pemerintah punya misi menciptakan lapangan kerja. Sementara, BUMN ini punya anak usaha yang 'menggemukkan diri' dan diisi oleh para oknum. Itu belum lagi perusahaan ini diisi oleh orang-orang tua pensiunan

ADVERTISEMENT

"Apalagi, visi presiden yang bicara cipta lapangan kerja, ternyata BUMN ini punya anak hanya menggemukkan diri dan diisi cuma kroni-kroni oknum bahkan orang-orang, mohon maaf saya bukan anti orang tua, saya sangat apresiasi, tapi kalau diisi pensiunan sedangkan 58% penduduk Indonesia di bawah 35 (tahun) berarti kan tidak membuka lapangan kerja," kata Erick.

Pada Februari 2020, Direktur Utama PANN Hery Soewandy mengatakan bahwa perseroan kala itu hidup dari unit usaha perhotelan. Bisnis hotel menjadi sumber dana untuk menggaji karyawan.

"Unit usaha perhotelan ini pernah ramai, karena bisnis kami tidak sesuai core. Hotel ada di Surabaya dan Bandung. Akhirnya saya berdayakan untuk menggaji karyawan," katanya.

Saksikan Year In Review 2022: Year In Review 2022: Hingar Bingar Tren Baru Pasca-pandemi

[Gambas:Video 20detik]




(acd/ara)

Hide Ads