Duka Manusia Silver: Hidup Pas-pasan Kini Diterpa Fatwa Haram

ADVERTISEMENT

Duka Manusia Silver: Hidup Pas-pasan Kini Diterpa Fatwa Haram

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 29 Des 2022 13:12 WIB
Pandemi Covid-19 mempengaruhi semua aspek kehidupan, kesehatan hingga ekonomi. Tapi di sisi lain muncul profesi baru, di antaranya badut dan manusia silver, Minggu, 3/7/2022.
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Pekerjaan manusia silver dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara. Aktivitas itu sendiri muncul karena kesulitan ekonomi, terutama saat pandemi COVID-19.

detikcom pernah menelusuri aktivitas manusia silver dan mewawancarai langsung. Ditemukan aktivitas manusia silver di perempatan Ciledug, dekat dengan CBD Ciledug Tangerang.

Salah satu manusia silver bernama Anto bercerita pekerjaan itu dia pilih karena terpaksa. Sebelumnya ia merupakan sopir angkutan kota (angkot). Namun, pandemi COVID-19 pada 2020 itu membuat orang takut menggunakan transportasi umum.

Akibatnya saat itu penumpang sepi dan dia tidak mendapatkan penghasilan sama sekali. Menurut Anton menjadi beban saat itu karena harus membayar setoran dan uang bensin.

"Waktu itu awal pandemi kalau nggak salah 2020 ya, sebelumnya narik angkot, karena pandemi gitu sewa berkurang terpaksa kaya gini karena kalau narik gitu ada setoran, belum bensinnya," ujarnya saat ditemui detikcom Juli 2022 lalu, dikutip lagi Kamis (29/12/2022).

Oleh sebab itu, Anton mencari landang pendapatan lainnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Anton memilihlah menjadi manusia silver.

Ayah satu anak itu mengatakan saat awal pandemi penghasilan dari menjadi manusia silver memang cukup besar. Dengan modal hanya Rp 25.000 per minggu, seharian atraksi bisa meraup Rp 300.000 per hari.

Tetapi, pendapatan semakin menurun saat ini. Anton mengatakan paling banyak saat ini hanya mengantongi Rp 100.000 per hari. Namun tak jarang hanya mendapatkan Rp 15.000 sampai Rp 20.000 saja seharian.

"Kalau sekarang mungkin banyak kejadian yang membuat resah masyarakat terus bosan juga, paling ramai Rp 100.000. Bawa Rp 15.000 atau 20.000 juga pernah," tutur Anto.

Dengan penghasilan itu, Anton mengaku selalu dicukup-cukupkan untuk makan anak dan istrinya. "Dicukup-cukupkan, keperluan rumah tangga ya istri yang atur, paling saya ingetin kalau uang itu jangan terlalu habis," terangnya.

Meski begitu, Anto mengaku masih berharap bisa mendapatkan pekerjaan lain atau kembali menjadi supir angkot. Tetapi, jika kondisinya belum juga normal, dia memilih untuk menjadi manusia silver.

"Istri juga dorong, kalau bisa cari pekerjaan yang lebih baik. Tetapi gimana orang aja kerjanya enak bisa dikeluarin, apa lagi kita yang nggak ada apa apanya, pendidikan kurang, masa kita masuk. Kalau jadi supir angkot, saya suka nanya ke teman saya, kalau sudah stabil keadaan sewanya ramai lagi, mau balik lagi narik," tutupnya

Simak juga Video: Jurus Indik-indik 'Manusia Silver' Curi HP Terekam CCTV

[Gambas:Video 20detik]




(ada/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT