Biang Kerok Penyerapan Beras Bulog Rendah Berujung Impor 500.000 Ton

Biang Kerok Penyerapan Beras Bulog Rendah Berujung Impor 500.000 Ton

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 31 Des 2022 13:30 WIB
Pemerintah memberikan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton kepada Bulog. Hari ini 5.000 ton beras asal Vietnam masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
5.000 Ton Beras Impor Asal Vietnam di Tanjung Priok/Foto: Pradita Utama

Pengakuan Bulog soal Penyerapan Rendah

Beberapa waktu lalu mengenai penyerapan yang minim, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso juga pernah mengakui hal tersebut. Minimnya penyerapan Bulog karena terikatnya aturan berkaitan dengan kualitas beras dan juga harga yang ditetapkan pemerintah.

"Jadi kita ini dibatasi harga dengan kadar air dan macam-macam. Sehingga kita tidak bisa dengan leluasa menyerapnya. Saat panen raya begitu mau ambil, harga naik kita tidak bisa menyerap. Itu persoalannya. Kalau uang ada walaupun utang, bunganya komersil ini perintahnya negara," jelasnya dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian, pada Rabu (7/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang sering disapa Buwas itu juga menegaskan, Perum Bulog tidak bisa sembarangan menyerap sebanyak-banyaknya beras. Pihaknya mendapatkan tugas dari pemerintah hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) maksimal stok CBP 1 juta ton sampai 1,2 juta ton.

"Kita bisa menyerap 3 juta, terus Bulog ambil 3 juta, tidak bisa pak. Kita ditentukan dari rakortas bahwa CBP disimpan oleh Bulog perintah negara untuk negara 1 juta sampai 1,2 juta ton," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dihubungi terpisah, Pengamat Pangan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah juga mengatakan bahwa penyerapan beras oleh Bulog untuk CBP memang dibatasi aturan yang ketat dari pemerintah.

"Ada kualitas kemudian harga. Kalau kualitasnya tidak memenuhi kebutuhan Bulog, maka Bulog juga tidak menyerap. Kalau harga di atas HPP juga Bulog tidak bisa menyerap, kecuali di bawah itu bisa," ujarnya.

Maka Rusli menduga minimnya penyerapan Bulog kemungkinan karena faktor-faktor aturan tersebut. Namun dirinya mengatakan hal itu masih harus dipastikan lagi kepada pihak Bulog.

"Jadi saya menduga ya karena ketentuan itu makanya penyerapan akhirnya menipis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.

Impor Beras

Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (Rakortas) telah memutuskan untuk melalukan impor demi memenuhi pasokan cadangan beras pemerintah (CBP). Izin impor beras sampai tahun depan sebanyak 500.000 ton.

Untuk akhir 2022 ini, ditargetkan masuk beras impor sebanyak 200.000 ton. Bertahap beras masuk ke Indonesia melalui 14 pelabuhan. Tahap pertama telah masuk sebanyak 10.000 ton pada Jumat (16/12). Beras tersebut masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Merak, Banten. Adapun asal beras impor itu dari Thailand dan Vietnam.

Kemudian, beras impor masuk lagi pada Selasa (20/12) sebanyak 14.000 ton. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan artinya total beras impor yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 24.000 ton dari total yang masuk bulan ini sebanyak 200.000 ton.

"Yang sudah masuk Vietnam dan Thailand, yang terbesar memang dari Vietnam dan Thailand (impornya). Kurang lebih 200.000 itu diusahakan datang bulan ini," ujarnya, saat ditemui di Kantor Perum Bulog, Rabu (21/12/2022).

Rincian, beras impor yang baru masuk pertama 5.000 di Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari Vietnam, 5.000 di Pelabuhan Merak Banten berasal dari Vietnam, dan 4.000 dari Pelabuhan Panjang Bandar Lampung berasal dari Thailand.


(ada/ara)

Hide Ads