Kartu Prakerja Dulu Bukan yang Sekarang: Pelatihan Offline-Anggaran Turun

Kartu Prakerja Dulu Bukan yang Sekarang: Pelatihan Offline-Anggaran Turun

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 06 Jan 2023 07:15 WIB
Infografis Kartu Prakerja gelombang 30
Foto: Infografis detikcom/Denny Putra
Jakarta -

Program Kartu Prakerja 2023 akan segera dimulai. Program ini akan berlanjut dengan skema normal alias bukan lagi semi bansos dan fokus pada peningkatan skill.

Peserta yang akan disasar di Kartu Prakerja 2023 adalah sebanyak 1 juta orang dengan kebutuhan anggaran Rp 4,37 triliun. Di tahap awal sudah disiapkan Rp 2,67 triliun untuk 595 ribu orang.

"Anggarannya turun dari Rp 18 triliun menjadi Rp 2,67 triliun dan targetnya untuk 595 ribu. Di tahun ini diputuskan sebetulnya jumlah pesertanya adalah 1 juta orang sehingga totalnya kita membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun di tahun ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 4 perbedaan Kartu Prakerja yang dulu dan sekarang:

1. Ada Pelatihan Tatap Muka

Airlangga mengatakan pelatihan offline akan dimulai bertahap pada kuartal I-2023 bersamaan dengan pendaftaran Kartu Prakerja 2023. Daerah pertama yang menerapkan duluan adalah DKI Jakarta hingga Papua.

ADVERTISEMENT

"Pelatihan offline secara bertahap diawali di 10 provinsi. Pembukaan gelombang pertama di lakukan di triwulan I-2023. Untuk tahap pertama di beberapa daerah adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua," kata Airlangga.

2. Durasi Pelatihan Jadi 15 Jam

Ada beberapa hal baru yang diterapkan dalam skema normal Kartu Prakerja 2023. Salah satunya yaitu durasi pelatihan yang semula minimal 6 jam, ditingkatkan menjadi 15 jam.

3. Insentif Peserta Turun

Total insentif secara keseluruhan naik dari Rp 3,55 juta menjadi Rp 4,2 juta per individu. Meski begitu, insentif yang bisa dicairkan dan dinikmati peserta turun.

Rincian insentif Kartu Prakerja 2023 adalah biaya untuk pelatihan sebesar Rp 3,5 juta (naik dari sebelumnya Rp 1 juta), insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu dibayar satu kali untuk biaya transportasi (turun dari sebelumnya Rp 2,4 juta), serta insentif survei sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian (turun dari sebelumnya Rp 150 ribu).

4. Penerima Bansos Boleh Daftar

Penerima bantuan sosial (bansos) kini bisa menjadi peserta Kartu Prakerja 2023. Sebelumnya tidak boleh karena program tersebut termasuk semi bansos.

"Karena tidak lagi bersifat semi bansos, maka penerima bantuan seperti subsidi upah, BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro) dan PKH (Program Keluarga Harapan) boleh jadi peserta Kartu Prakerja karena ini untuk retraining dan reskilling, bukan bansos lagi," kata Airlangga.

Meski begitu, pegawai negeri sipil (PNS) hingga pejabat negara lainnya tetap tidak bisa ikut Kartu Prakerja 2023. Peserta yang sudah menjadi alumni juga tidak bisa lagi mengikutinya.

(aid/das)

Hide Ads