Beras impor sebanyak 300 ribu ton akan masuk Indonesia sampai akhir Februari 2023. Jumlah impor beras secara keseluruhan adalah 500 ribu ton.
"Yang 300 ribu ton akan datang segera. Kesempatan kita (impor) sampai Februari ini. Setelah itu kita semua panen raya, tidak ada alternatif untuk impor lagi, kita akan setop," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Jumat (13/1/2023).
Ia menyebut impor dihentikan di bulan Maret karena sudah masuk masa panen. Sementara sisa 200 ribu ton, Arief memastikan akan selesai secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, izin impor yang pertama akan datang seluruhnya. Sampai akhir Januari, izin impor disebutnya sudah selesai.
"Seluruhnya akan datang, sampai akhir Januari yang izin pertama 200 ribu ton selesai," ungkapnya.
Adapun penugasan tahap kedua dilakukan sampai Februari 2023. Di minggu ketiga bulan depan, beras sudah berdatangan paling telat hingga 28 Februari.
Beras impor berasal dari sejumlah negara, seperti Vietnam, Thailand, Pakistan. Sementara Myanmar, masih dalam tahap pengajuan.
Kapal pertama pada penugasan kedua akan mengangkut 15 ribu ton. Beras tersebut berasal dari Vietnam.
"Yang tahap kedua dari Vietnam, kapal pertama tahap kedua (angkut) 15 ribu ton. Jadi minggu ketiga itu kita sedang padat-padatnya, sisa tahap satu dan dua sudah datang," jelasnya.
Ada beberapa alasan mengapa beras tidak diimpor sekaligus. Pertama karena membutuhkan waktu untuk pengiriman, pemuatan, hingga pembongkaran di pelabuhan. Jika menumpuk, dikhawatirkan terjadi pembengkakan biaya.
(zlf/zlf)