Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan total beras impor yang telah masuk gudang 178.000 ton. Beras yang datang itu merupakan bagian tahap pertama 200.000 ton.
"Sudah masuk gudang 178.000 ton. Itu partai 200.000 dari 4 negara. Sisanya masih belum bongkar di pelabuhan dan dalam perjalanan," ujar pria yang disapa Buwas, dikutip Rabu (18/1/2023).
Buwas menjelaskan untuk sisa 300.000 ton atau tahap kedua juga sudah dalam perjalanan. Targetnya datang pada bulan Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai 300.000 sudah kontrak semua dan sudah jalan. Selesai di Februari," lanjutnya.
Sebelumnya, Buwas juga telah memastikan pihaknya mampu menyelesaikan impor beras 500.000 ton pada pertengahan Februari. Adapun negara-negara importir beras di antaranya Vietnam, Pakistan, Thailand, dan Myanmar.
"Kita usahakan 14-16 Februari harus selesai kita nggak mau juga masa panen justru mengganggu. Februari 500.000 itu selesai," ujarnya.
Soal keterlambatan beras impor yang masuk, katanya karena cuaca buruk pada akhir 2022 dan awal 2023 ini.
"Satu cuaca pada saat itu kapal laut cuaca buruk, kedua menjelang tahun baru dan natal banyak tenaga kerja di sini nakhoda kapal sudah pada libur, makanya nggak bisa nyampai," tutupnya.
Sebagai informasi, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Impor tersebut diizinkan untuk memenuhi kebutuhan dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang fungsinya untuk pasokan saat bencana alam, stabilisasi pasokan, dan menekan kenaikan harga beras.