Di balik gedung-gedung tinggi di Jakarta tersimpan lahan terbatas sebagai kandang kuda delman yang keberadaannya semakin jarang. Di Kemanggisan, Jakarta Barat, tepatnya di belakang gedung tinggi Golkar adalah salah satu kandangnya.
Ya, di situ lah tempat kusir delman Monas menyimpan kuda dan andongnya. Pembatasan operasional yang hanya boleh dilakukan Sabtu-Minggu, membuat mereka sekarang lebih banyak menghabiskan waktu bersama kuda di tempat seadanya itu.
detikcom mengunjungi langsung kawasan itu, sebut saja 'Kampung Delman'. Terlihat pemandangan para kusir sedang sibuk memandikan kuda, membersihkan kotoran kuda, hingga sekadar bersantai berbagi keluh kesah dengan para kusir lain.
Angin sepoi-sepoi dan suasana teduh sangat terasa di kampung delman itu karena masih banyak pepohonan. Aroma bau-bau tak sedap sudah pasti tercium.
Terlihat hanya ada satu gubuk kecil di pojokan yang kini dijadikan gudang untuk menyimpan pakan kuda. Konon katanya, sekitar 20 tahunan yang lalu itu merupakan rumah pasangan tua yang kini sudah meninggal dunia.
Kampung delman ini dulunya terkenal seram dan disebut sebagai tempat jin buang anak karena tidak jarang ditemukan mayat. Banyak orang tidak berani melewati kawasan itu, namun kusir bernama Elle justru berinisiatif memanfaatkan lahan kosong milik pemerintah daerah itu sebagai kandang kuda.
"Dulu kandang delman itu di SMA 78, karena itu dibangun akhirnya kita masing-masing pada cari lokasi kandang. Saya nekat bikin kandang di sini izin satpol PP, kelurahan diizinin. Yang lain saya ajak di sini nggak mau katanya tempat jin buang anak. Saya sih lebih takut setan yang hidup (penjahat), daripada setan yang mati," kata Elle saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/1/2023).
Para kusir yang menyimpan kuda di kandang yang lahannya milik pemda tidak dikenakan biaya alias gratis. "Paling kita sekadar patungan buat bayar air sama listrik, per bulannya kurang lebih Rp 50 ribu," bebernya.
Akhirnya seiring berjalannya waktu, dari awalnya 6 kuda kini menjadi 28 kuda di kandang delman itu. Kandang kuda dibuat dari kayu dengan pelindung atap berbahan seng dan sisa-sisa terpal usang.
Baca juga: Pemprov DKI Akan Bina Kusir Delman di Monas |
Kawasan pun semakin ramai dengan mulai dibangunnya pintu air, tempat pembuangan sampah, hingga penduduk di lingkungan setempat. "Sekarang jam 12 (malam) masih pada liatin kuda. Kalau dulu sampai maghrib, isya, sudah nggak ada yang berani ke kandang lagi," tambah Elle.
Meski sudah tidak ada kejadian ditemukan mayat, Elle menyebut terkadang masih ditemukan ular sanca di kandang delman seperti yang terjadi belum lama ini. Tak heran memang karena kandang itu bersampingan dengan sebuah danau dan banyak rerumputan.
"Dulu banyak alang-alang, seram deh. Yang tadinya takut pada lewat sini, ada kuda jadi pada berani lalu lalang. Sekarang cuma masih ada ular saja di sini, kemarin ada ular sanca 5 meter," ungkap Elle.
Itu lah salah satu alasan mengapa tidak ada kusir yang berani menginap di kandang delman itu, berbeda dengan kandang di kawasan lain di mana ada gubuk untuk tempat tinggal kusir. Sebagai informasi, kandang delman Monas selain di Kemanggisan juga berada di Kuningan yang menampung 11 kuda, di Joglo 4 kuda dan di Sunter 2 kuda.
Simak Video "Delman, Kendaraan Tradisional yang Murah Meriah di Setu Babakan, Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/zlf)