Badai PHK Hantam Negeri Paman Sam, Ini Daftar Perusahaannya

Badai PHK Hantam Negeri Paman Sam, Ini Daftar Perusahaannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 26 Jan 2023 12:53 WIB
Jakarta -

Badai PHK sedang menghantam Amerika Serikat. Sederet perusahaan di negeri Paman Sam melakukan pemutusan kerja pada puluhan ribu karyawan.

Tidak main-main beberapa perusahaan yang melakukan PHK ternyata merupakan perusahaan dengan kapasitas yang besar, bahkan beberapa perusahaan memiliki produk yang banyak sekali digunakan oleh masyarakat di tingkat dunia.

Misalnya, saja paling baru ada Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google melakukan PHK. Microsoft pun sama, perusahaan teknologi itu juga melakukan PHK besar-besaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Januari ini dipenuhi dengan berita utama yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja di perusahaan demi perusahaan. Berikut ini daftar perusahaan yang melakukan PHK di AS di bulan Januari 2023 dilansir dari CNN, Kamis (26/1/2023):

Alphabet

Perusahaan induk Google baru saja mengumumkan mereka telah memberhentikan 12.000 pekerja di seluruh area dan wilayah produk, itu sama dengan 6% dari jumlah tenaga kerjanya. Kekhawatiran resesi baru-baru ini membuat pengiklan mundur dari bisnis iklan digital intinya.

ADVERTISEMENT

"Selama dua tahun terakhir kami telah melihat periode pertumbuhan yang dramatis. Untuk mencocokkan dan mendorong pertumbuhan itu, kami menyewa untuk realitas ekonomi yang berbeda dari yang kita hadapi saat ini," kata CEO Sundar Pichai.

Microsoft

Raksasa teknologi itu memberhentikan 10.000 karyawan. Secara global, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap dengan 122.000 di antaranya berbasis di AS. CEO Satya Nadella mengatakan Microsoft tidak dapat mengabaikan ekonomi global yang lebih lemah, pemutusan hubungan kerja pun terpaksa dilakukan.

"Kita hidup melalui masa perubahan yang signifikan, dan saat saya bertemu dengan pelanggan dan mitra, beberapa hal menjadi jelas," kata Nadella dalam sebuah memo.

Vox Media

Penerbit situs web berita dan opini Vox, situs web teknologi The Verge dan New York Magazine, mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka memangkas 7% stafnya, atau sekitar 130 orang.

"Kami mengalami dan mengharapkan lebih banyak tekanan ekonomi dan keuangan yang sama yang dihadapi orang lain di industri media dan teknologi," kata kepala eksekutif Jim Bankoff.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Black Rock

Badai PHK juga menghantam dengan keras pada Wall Street. Black Rock, yang merupakan manajer aset terbesar di dunia ini menghapus 500 pekerjaan, atau kurang dari 3% tenaga kerjanya.

Padahal selama tiga tahun terakhir, Black Rock telah aktif meningkatkan stafnya sekitar 22%. Putaran PHK terbesar terakhirnya terjadi pada 2019.

Goldman Sachs

Bank besar di AS itu akan memberhentikan hingga 3.200 pekerja bulan ini di tengah kemerosotan dalam aktivitas pembuatan kesepakatan global. Lebih dari sepertiga pemotongan diperkirakan berasal dari unit perdagangan dan perbankan perusahaan.

Goldman Sachs dilaporkan telah memiliki hampir 50.000 karyawan pada akhir kuartal ketiga tahun lalu. Jumlah itu jelas akan berkurang lebih banyak dalam waktu dekat ini.

Coinbase

Pialang aset kripto besar ini mengumumkan pada awal Januari bahwa mereka memangkas 950 orang pekerjanya, atau hampir satu dari lima karyawan di tengah para pekerjanya. Langkah itu dilakukan hanya beberapa bulan setelah Coinbase memberhentikan 1.100 orang.

Meskipun Bitcoin memiliki awal yang solid untuk tahun baru ini, perusahaan kripto itu tetap babak belur dibanting oleh penurunan harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya yang signifikan selama tahun 2022.


McDonald's

Rantai makanan cepat saji McDonald's (MCD) juga bakal melakukan PHK. Mereka berencana memangkas beberapa staf korporatnya. Hal ini dipastikan langsung oleh CEO Chris Kempczinski bulan ini.

"Kami akan mengevaluasi peran dan tingkat kepegawaian di beberapa bagian organisasi dan akan ada diskusi dan keputusan yang sulit di masa mendatang," kata Kempszinski.

Stitch Fix

Pengecer pakaian online Stitch Fix juga mengatakan berencana untuk memberhentikan 20% dari staf bergajinya.

"Kami akan kehilangan banyak anggota tim berbakat dari seluruh perusahaan dan saya benar-benar minta maaf," tulis pendiri Stitch Fix dan mantan CEO Katrina Lake dalam pernyataannya.

Amazon

Saat tahun baru dimulai, Amazon mengatakan berencana untuk memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan.

Amazon memang meledak pelayanannya selama pandemi, dan mempekerjakan lebih banyak orang dengan cepat selama beberapa tahun terakhir. Namun permintaan telah mendingin karena konsumen kembali ke kehidupan offline mereka dan berusaha bertahan hidup di tengah inflasi tinggi.

"Perusahaan yang bertahan lama melewati fase yang berbeda. Mereka tidak dalam mode ekspansi orang berat setiap tahun, "kata CEO Andy Jassy dalam memo kepada karyawan.

Salesforce

Salesforce akan memangkas sekitar 10% tenaga kerjanya dari lebih dari 70.000 karyawannya dan mengurangi jejak real estatnya. Hal ini diketahui dari sebuah surat kepada karyawan dari ketua dan co-CEO Salesforce Marc Benioff.

Marc Benioff dalam memo itu mengaku telah menambahkan terlalu banyak jumlah karyawan perusahaan di awal pandemi.


Hide Ads