Kementerian Investasi/BKPM telah mengumumkan pencapaian investasi Indonesia sebesar Rp 1.207,2 triliun pada tahun 2022 atau meningkat sebesar 34,0% dibanding tahun 2021. Sementara target investasi tahun 2023 mencapai Rp 1.400 triliun.
Terkait ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah mempersiapkan strategi untuk mendukung pencapaian target tersebut di tengah ancaman resesi ekonomi global. Salah satunya dengan mendukung kebijakan hilirisasi Pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, termasuk melalui pembangunan smelter dan ekosistem industri hilir lainnya.
KADIN menilai Indonesia masih menjadi primadona tujuan investasi. Apalagi kondisi ekonomi Indonesia cukup konsisten dengan angka pertumbuhan 5,72 % di 2022, dan proyeksi 5,3% di 2023.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72 persen di triwulan III tahun 2022, target inflasi tahun 2023 terkendali diperkirakan di bawah 4%, jumlah usia produktif yang tinggi, serta melimpahnya sumber daya alam yang belakangan ini menjadi primadona akan sangat menarik bagi para calon investor, baik asing maupun domestik", kata Wakil Ketua Umum KADIN bidang Investasi, Tony Wenas dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2023).
Meski ada ancaman resesi, Indonesia dinilai tetap menjadi salah satu negara tujuan investor.
"Kami percaya, sekalipun ada ancaman resesi ekonomi global tahun 2023, para investor bisa melihat Indonesia sebagai a-must-to-invest country untuk menanamkan modalnya. Sinergi yang lebih kuat melalui public private partnership akan membangun kepercayaan investor, dan yang lebih penting lagi meningkatkan iklim investasi yang lebih sehat sehingga target investasi tahun 2023 bisa tercapai," tambahnya.
Sepanjang tahun 2022, KADIN dan Kementerian Investasi/BKPM gencar mempromosikan Indonesia untuk menarik penanaman modal asing (PMA) di berbagai negara dan forum internasional. KADIN telah berkunjung ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Cina, Kanada, Belanda, Jerman, Australia, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Korea Selatan.
"Ini adalah wujud nyata public private partnership antara Kementerian Investasi dan KADIN Indonesia. Kami bekerja sama serta bahu membahu dalam mempromosikan Indonesia sebagai negara destinasi investasi yang strategis," tuturnya.
KADIN juga bertemu langsung dengan para menteri, CEO dari korporasi global, pelaku pasar, kamar dagang dan industri, hingga calon-calon investor di berbagai negara tersebut untuk menjajaki berbagai peluang investasi.
Selain melalui gencarnya promosi investasi ke luar negeri, pencapaian target investasi ini juga tidak terlepas dari suksesnya Presidensi Indonesia di KTT G20 dan B20 Summit pada November lalu. Pencapaian tersebut mendapat sambutan posi f dari investor dunia, bahkan B20 Summit menjadi ajang tersukses sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010.
KADIN Indonesia sangat mengapresiasi kerja keras Pemerintah dan sinergi yang telah dibangun melalui public private partnership antara Pemerintah dan KADIN untuk mewujudkan target investasi Indonesia.
Simak Video "Arsjad Rasjid Tak Pernah Terpikirkan Jadi Ketum Kadin"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)