Sosok Bos Maswindo yang Banjir Protes Proyek Mangkrak, Cat Rumahnya Lapis Emas

ADVERTISEMENT

Sosok Bos Maswindo yang Banjir Protes Proyek Mangkrak, Cat Rumahnya Lapis Emas

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 07 Feb 2023 13:35 WIB
Rumah Mewah Aswin Yanuar
Bos Maswindo, Aswin Yanuar dan Istri di rumahnya yang Bercat Lapis Emas/Foto: YouTube TRANS TV OFFICIAL
Jakarta -

Nama perusahaan kontraktor ternama, PT Maswindo Bumi Mas, dibanjiri protes di jagat media sosial. Sejumlah akun yang mengaku klien Maswindo mengeluhkan pengerjaan bangunan tak kunjung rampung alias mangkrak, hingga dana refund yang tak kunjung cair. Siapa pemilik Maswindo?

Diketahui pendiri dan CEO PT Maswindo Bumi Mas adalah Aswin Yanuar. Dirinya banyak dikenal sebagai salah satu crazy rich Surabaya.

Dirinya mulai banyak dikenal masyarakat usai sering melakukan renovasi gratis. Bahkan crazy rich yang dulunya merupakan tukang gorengan ini sempat mengatakan akan membagi setengah dari kekayaannya untuk orang yang membutuhkan.

Dalam acara crazy rich TransTv, dikatakan Aswin memiliki total aset dan kekayaan hingga ratusan miliar rupiah. Dikatakan juga bahwa saat ini dirinya sudah memiliki sekitar 500 anak perusahaan dan 500 ribu karyawan.

Pemilik Maswindo itu diketahui tinggal di sebuah rumah seluas 1.000 meter persegi dengan 2 lantai yang cat rumahnya dilapisi dengan emas dan krista's swarovski asli sebagai ornamen. Harga rumah itu ditaksir mencapai Rp 8,5 miliar.

Dalam acara tersebut, Aswin menceritakan bahwa dirinya pertama kali memulai karir dengan menjadi seorang model di perusahaan manajemen berbayar di Jakarta. Karena kekurangan dana untuk bisa merantau, saat itu dirinya harus menjual satu-satunya emas milik ibunya untuk bisa merantau ke Jakarta.

Merantau di ibu kota, dirinya juga sempat bekerja di sebuah agensi artis. Saat bekerja di sebuah agensi artis inilah Aswin bertemu dengan sang istri.

Lepas dari itu bos Maswindo beserta sang istri tersebut kemudian meninggalkan dunia entertainment dan banting setir dengan berjualan gorengan dan risoles. Barulah setelah itu ia mulai membangun bisnis properti yang kemudian membuatnya semakin berhasil meraih kesuksesan dan berhasil menjadi salah satu crazy rich Surabaya.

Sebagai informasi, beredar sebuah video yang di Instagram yang menampilkan sejumlah karangan bunga berjejer rapi di depan sebuah lahan kosong. Namun yang membuat karangan bunga ini tak biasa, bukan ucapan selamat ataupun duka cita yang tertera di dalamnya melainkan ungkapan protes terhadap Maswindo.

Tidak hanya di Instagram, ungkapan protes juga nampak beredar di media sosial Twitter. Terpantau, beberapa akun yang mengaku klien Maswindo mengadukan keresahannya.

"Gue bingung deh gimana cara viralin penipuan PT Maswindo ya? Ortu gue ketipu 1,3 M wkwkwkw dan sampe sekarang haha hihi doang kaga bergerak. Karena ya pasrah, susah hubungin Maswindonya juga. Yang punya kenalan lawyer atau media buat up kasus ini kabarin gue ya. Korbannya banyak. Makasi 🥲," bunyi cuitan akun @fre******, pada November lalu.

Ternyata percikan dari perkara ini telah terasa sejak akhir 2022 lalu. Bukan cuma itu, detikcom juga mendapatkan kiriman dua surat pembaca yang mengeluhkan ulah perusahaan kontraktor ini. Keluhan itu juga telah terbit dari redaksi detikcom pada akhir tahun lalu.

Permasalahan dari kedua orang yang mengaku konsumen Maswindo ini pun beragam. Konsumen pertama mengeluhkan dana refundnya tak kunjung cair dan berharap agar uangnya bisa segera kembali. Sedangkan yang lainnya, mengeluhkan rumah yang tiba-tiba berhenti dibangun dan tak kunjung berlanjut pembangunannya.

Pengacara sekaligus kuasa hukum korban Maswindo, Sapto Dewi Trianawati, pun buka suara. Ia mengatakan, gejolak ini sebetulnya telah terasa sejak awal 2021. Namun para kepala cabang berupaya menutupi kondisi sebenarnya sehingga baru terasa di akhir tahun lalu.

"Awalnya lancar, biasanya kan gitu, pertama dibagusin dulu. Termin tidak ada masalah, ada yang BASP, tapi kemudian profit tidak diberikan. Retensi tidak diberikan. Nah ini asal mula dari sini. Padahal Aswin mensyaratkan mutlak konsumen ketika mau membangun rumah harus bayar cash," katanya, saat dihubungi detikcom, Selasa (7/2/2023).

Wanita yang akrab disapa Yana ini mengatakan, pembayaran cash ini dibayarkan para konsumen Maswindo langsung ke rekening kantor pusat. Sehingga, untuk memulai pembangunan, para kantor cabang ini harus menunggu dana cair dari pusat.

Namun pada 2021 itulah, para kepala cabang yang merupakan kliennya itu mengaku, dana yang seharusnya mereka terima untuk pengerjaan proyek mulai mandek dan tak kunjung cair. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang 'nombok' untuk menutupi kondisi yang mulai bobrok ini.

Lihat juga Video 'Menteri Basuki: Nanti Tak Ada Bedeng dan Warteg di Proyek IKN':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT