Penyebab Banyak Lulusan SMK Menganggur
Pengamat Ketenagakerjaan, Hadi Subhan mengatakan banyaknya lulusan SMK menganggur karena kurikulum yang ada tidak sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Selama ini sistem pembelajaran disebut hanya berbasis pada teoritik saja.
"Perlunya reaktualisasi kurikulum SMK. Selama ini kurikulum yang dibuat SMK tidak link and match dengan DUDI. Hanya berbasis dalam tanpa kutip tenaga kuli saja dan pada teoritik saja," kata Hadi kepada detikcom, Minggu (19/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi menilai perlunya reaktualisasi kurikulum SMK. Saat ini kurikulum yang ada disebut belum menyesuaikan era revolusi industri 4.0.
"Program Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbudristek itu sangat baik dan sangat relevan untuk menjawab dan mengatasi mengapa justru lulusan SMK itu banyak yang menganggur," ucapnya.
Senada, Pengamat Ketenagakerjaan Aloysius Uwiyono juga mengatakan bahwa kurikulum SMK saat ini masih jauh dari perkembangan era revolusi industri 4.0.
"Saya kira belum, masih jauh (kurikulum SMK dari perkembangan era revolusi industri 4.0)," tuturnya.
Tingginya tingkat pengangguran yang salah satu penyumbang terbesarnya adalah lulusan SMK harus segera diatasi. SMK merupakan pendidikan yang seharusnya menyiapkan lulusannya siap kerja dan terserap oleh dunia kerja atau industri.
Simak Video "Sri Mulyani Pamer Pengangguran RI Turun, Ekonomi Tumbuh Lagi"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/ara)