Pengangguran Didominasi Lulusan SMK, Menaker Buka Suara

Pengangguran Didominasi Lulusan SMK, Menaker Buka Suara

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Senin, 20 Feb 2023 16:37 WIB
Infografis jumlah pengangguran di Indonesia
Foto: Infografis detikcom/M Fakhry Arrizal
Jakarta - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia per Agustus 2022 mencapai 8,42 juta orang. Lulusan SMK menyumbang TPT tertinggi yaitu sebesar 9,42%.

Terkait hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa penyebab tingginya lulusan SMK pada TPT yaitu karena adanya mismatched antara pendidikan dan kebutuhan pasar.

"Ya karena memang kita masih adanya mismatched kebutuhan pasar kerja tidak berkesesuaian dengan kesiapan yang disiapkan oleh lembaga pendidikan maupun oleh pelatihan-pelatihan," tuturnya usai menghadiri acara HUT ke-50 Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

Lebih lanjut, Ida menuturkan bahwa saat ini Kementerian Ketenagakerjaan telah memiliki sebuah program kerja untuk meminimalisir hal tersebut.

"Pendidikan dan pelatihan yang kita siapkan melalui pendidikan dan pelatihan itu tidak berkesesuaian dengan pasar kerja, makanya salah satu proker Kementerian Ketenagakerjaan itu adalah membangun link and match," ungkapnya.

Selain itu, menurutnya dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi adanya mismatched antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

"Jadi, pendidikan dan pelatihan itu harus disiapkan berkesesuaian dengan kebutuhan pasar kerjanya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia per Agustus 2022 sebesar 5,86% atau 8,42 juta orang. Adapun lulusan SMK menyumbang TPT tertinggi per Agustus 2022 yaitu 9,42%.

Setelah SMK, TPT menurut pendidikan tertinggi selanjutnya ditempati oleh SMA sebesar 8,57%, SMP 5,95%, universitas menyumbang 4,80%, serta Diploma I/II/III menyumbang 4,59%. (dna/dna)


Hide Ads