Negara Belanja Rp 141 T di Awal 2023, Paling Gede buat Perlindungan Sosial

Negara Belanja Rp 141 T di Awal 2023, Paling Gede buat Perlindungan Sosial

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 22 Feb 2023 10:45 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan belanja negara yang dihabiskan selama Januari 2023 sebanyak Rp 141,4 triliun. Belanja apa saja ya?

Total itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 83,2 triliun yang cakupannya dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) Rp 28,7 triliun, non K/L Rp 54,5 triliun, dan transfer ke daerah Rp 58,2 triliun.

Sri Mulyani menyebut realisasi belanja pemerintah pusat Rp 83,2 triliun merupakan 3,7% dari total pagu belanja pusat seluruh tahun 2023. Total anggaran Rp 3.061 triliun pada APBN 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, Rp 83,2 triliun dihabiskan untuk belanja K/L Rp 28,7 triliun dan non K/L Rp 54,5 triliun. Dana yang dihabiskan oleh K/L digunakan untuk belanja untuk pengadaan peralatan sekolah, prasarana, pemeliharaan, penyaluran bansos, dan termasuk operasional K/L.

"Belanja non K/L, telah mencapai Rp 54,5 triliun, terutama untuk pembayaran pensiun dan penyaluran subsidi non energi. Jadi belanja non K/L sangat besar untuk pembayaran pensiun dan subsidi non energi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, realisasi anggaran per Januari 2023 juga digunakan untuk anggaran kesehatan, ketahanan pangan, dan bantuan sosial. Belanja untuk kesehatan menghabiskan Rp 5,3 triliun

"Terutama untuk bantuan untuk iuran JKN ini seluruh keluarga-keluarga miskin anggota keluarganya mendapatkan kartu BPJS dan iurannya dibayar pemerintah. Itu untuk 96,7 juta peserta. Serta untuk pelayanan kesehatan RS TNI dan polri. Belanja non K/L pembayaran seluruh jaminan kesehatan PNS, TNI, Polri mencapai Rp 870 miliar,," terang Sri Mulyani.

Selanjutnya digelontorkan juga anggaran Rp 900 miliar yang digunakan oleh Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sri Mulyani berharap realisasi anggaran ketahanan pangan ini juga bisa menekan harga beras yang tengah mengalami lonjakan.

"Untuk PUPR pembangunan bendungan dari irigasi Rp 630 miliar, dan Kementan Rp 125 miliar serta KKP 99,4 miliar. Ini untuk kegiatan K/L. Kita berharap harga pangan, beras diharapkan bisa stabil," jelasnya.

Realisasi paling besar digunakan pada anggaran perlindungan sosial Rp 14,6 triliun. Rinciannya belanja K/L Rp 3,9 triliun untuk Kementerian Sosial menyalurkan bansos bencana asistensi penyandang disabilitas. Selain itu, juga digunakan Kementerian Agama untuk beasiswa di lingkungan kementerian tersebut.

Sementara belanja non K/L dihabiskan Rp 10,7 triliun yang digunakan untuk membayarkan subsidi KUR. "Kami membayar subsidi bunga kredit masyarakat yang mendapatkan suku bunga murah karena APBN membelanjakan subsidi Rp 10, 7 triliun untuk mensubsidi bunga agar tidak mengalami kenaikan suku bunga dari pinjaman," tutupnya.

Simak juga Video: DPR Setujui APBN 2023 Senilai Rp3.061 Triliun

[Gambas:Video 20detik]



(ada/ara)

Hide Ads