Sri Mulyani Ungkap Harga Gas-Batu Bara Global Merosot, CPO-Kedelai Naik

Sri Mulyani Ungkap Harga Gas-Batu Bara Global Merosot, CPO-Kedelai Naik

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 22 Feb 2023 10:13 WIB
Pemerintah menaikkan pajak impor barang konsumsi. Pengumuman kenaikan pajak impor barang konsumsi itu dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Istimewa/Kementerian Keuangan
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap harga komoditas global rata-rata turun. Penurunan terjadi pada harga gas dan batu bara, sementara harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), gandum, kedelai, dan jagung masih melonjak.

"Harga-harga komoditas kita lihat adanya tren penurunan. Karena memang perang sudah satu tahun, telah menimbulkan respons mengenai mitigasi harga komoditas, namun ketidakpastian tinggi," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Februari 2023, Rabu (22/3/2023).

Harga gas turun tajam pernah mencapai puncak US$ 7,53 per MMBtu, sekarang hanya US$ 2,43/MMBtu batu bara pernah mencapai US$ 438/metrik ton (MT), sekarang menurun setengah dari harga sebelumnya menjadi US$ 217,7/MT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk harga minyak dalam hal ini brent di US$ 84/barel, ini terus mengalami pergerakan cukup dinamis karena ada faktor perang dan faktor climate change," lanjutnya.

Kemudian, ada komoditas yang masih mengalami kenaikan atau masih di posisi harga tinggi. Komoditas itu yang mengalami kenaikan di antaranya CPO, kedelai, gandum, dan juga jagung.

ADVERTISEMENT

"CPO kita sempat drop US$ 720/ton mengalami perbaikan tembus US$ 900/ton lagi. Tapi angka ini jauh lebih rendah masa puncak mayoritas di pertengah di 2022 US$ 1.779/ton, Harga gandum sempat meloncat naik sekarang menurun US$ 775/bushels. Kedelai masih mengalami kenaikan dan ini tentu untuk Indonesia karena kita memakan tahu tempe dan kecap ini masih di level tinggi di US$ 1.525 per bushel, untuk corn masih relatif tinggi US$ 677/bu," jelasnya.

Sri Mulyani menjelaskan, laju naik turunnya harga sejumlah komoditas itu menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhi ekonomi negara dan APBN. Naik dan turunnya komoditas tersebut terus diwaspadai oleh negara.

"Jadi kalau kita lihat komoditas sebagian pasti kita proyeksikan pengaruhnya perekonomian dan APBN yang mengalami penurunan dan masih bertahan tinggi," ungkapnya.

Simak juga Video: Prediksi Harga Minyak, Batu Bara dan CPO Versi Sri Mulyani

[Gambas:Video 20detik]




(ada/ara)

Hide Ads