Sejumlah Merek Ternama Angkat Kaki dari Rusia, tapi Barangnya Masih Ada

Sejumlah Merek Ternama Angkat Kaki dari Rusia, tapi Barangnya Masih Ada

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 22 Feb 2023 20:30 WIB
A view shows a traffic sign Stop and a board with the logo of Coca-Cola at the companys plant in Azov in the Rostov region, Russia March 9, 2022. REUTERS/Sergey Pivovarov
Coca Cola di Rusia (Foto: REUTERS/SERGEY PIVOVAROV)
Jakarta -

Sejumlah merek ternama dari negara Barat seperti Coca-Cola, Zara dan IKEA memutuskan angkat kaki dari Rusia sebagai protes atas invasi ke Ukraina. Meski begitu, barang-barang dari merek tersebut tetap bisa ditemukan di Rusia.

"Meskipun perusahaan Eropa, Amerika Utara, dan Jepang keluar dari Rusia karena tindakan di Ukraina, dampaknya terhadap konsumen Rusia sangat minim. Meskipun waktu pengiriman bisa lebih lama dan beberapa barang lebih mahal," tulis pemberitaan Reuters, Rabu (22/2/2023).

Konsumen Rusia disebut tetap bisa membeli produk dari merek-merek tersebut baik online maupun di toko. Terpenting adalah pembeli tahu di mana harus mencarinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang terpenting sebagian besar barang yang bersangkutan tidak dikenai sanksi dan arus lintas batas ini legal. Moskow dengan senang hati mengizinkan mereka masuk, rute apa pun yang mereka ambil," bebernya.

Pemilik Zara Inditex menutup 502 tokonya di Rusia setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina dan kemudian menjualnya ke Daher Group yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA).

ADVERTISEMENT

Impor skala kecil dan penjual online membuat merek-merek ternama yang sudah hengkang dari Rusia tetap hidup. Albina (32) misalnya, membawa koper kosong ke Minsk dan kembali 24 jam kemudian dengan membawa pakaian Zara, Bershka, dan Massimo Dutti merek Inditex senilai 33.000 rubel untuk dirinya dan teman-temannya.

Albina mengatakan bahwa dirinya juga membeli pakaian di Paris dan Dubai lalu menggunakan jaringan penjual online.

"Mereka mengumpulkan pesanan, katakanlah di Istanbul, mereka mengambil 15-30% (sebagai komisi), lalu mengirimkannya ke sini dan Anda membayar pengirimannya," jelas Albina.

Sat rantai pasokan rusak, Rusia melegalkan apa yang disebut impor paralel yang memungkin pengecer membawa produk dari luar negeri tanpa izin pemilik merek dagang.

(aid/das)

Hide Ads