Menghentikan kebiasaan merokok bukan hal yang mudah. Untuk itu, perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Philip Morris International (PMI), mengembangkan alternatif dengan inovasi tembakau bebas asap.
Sampoerna memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap, yaitu IQOS ILUMA, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi bisnis perusahaan.
Sejak 2008 silam, PMI telah mendedikasikan 99% dari keseluruhan upaya riset untuk mengembangkan portofolio produk tembakau inovatif bebas asap. Salah satu contohnya adalah produk tembakau yang dipanaskan.
Untuk mendukung upaya tersebut, PMI berinvestasi senilai lebih dari US$ 10,5 miliar untuk mengembangkan, melakukan penelitian, dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap. Inovasi berkelanjutan PMI ini melibatkan sebanyak 980 posisi ilmuwan Research and Development (R&D), insinyur, serta teknisi yang berasal dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia.
"Langkah-langkah dan standar yang PMI terapkan untuk mengembangkan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa terinspirasi oleh proses riset dan pengembangan industri lain seperti farmasi, yang mengedepankan inovasi," ujar Chief Life Sciences Officer Smoke-Free Products Philip Morris International, dr. Badrul Chowdhury, Ph.D., yang merupakan pimpinan tim pakar ilmiah PMI.
"Kami percaya bahwa inovasi perlu berangkat dari metode ilmiah. Inovasi yang terbaik pun lahir dari kolaborasi. Oleh sebab itu, kami mempublikasikan hasil temuan kami secara terbuka, dan mengundang semua pihak untuk meninjau hasil penelitian kami," lanjutnya.
Lebih lanjut, dr. Badrul menjelaskan secara garis besar tahapan riset yang dilakukan oleh tim R&D PMI dalam pengembangan produk tembakau inovatif bebas asap milik mereka, salah satunya ialah perangkat pemanas tembakau IQOS.
Langkah pertamanya adalah pengembangan desain produk yang dapat mendorong perokok dewasa untuk beralih ke alternatif tanpa asap. Selanjutnya, dilakukan penelitian aerosol secara kimia dan fisika, serta penelitian toksikologi, sebelum dilanjutkan dengan studi klinis.
Tentunya, pandangan serta sikap konsumen dewasa terhadap produk juga menjadi bagian penting dalam riset dan pengembangan ini. Kemudian, penelitian diakhiri dengan studi dan pengawasan paska penjualan.
(fdl/fdl)