Kementerian Perhubungan tengah melakukan serangkaian kesiapan transportasi massa demi mendukung arus mudik Lebaran 2023 ini, salah satunya di angkutan udara. Ditargetkan 400 pesawat dapat beroperasi pada momentum tersebut.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan M Mauluddin mengatakan, per hari ini total ada sebanyak 385 pesawat yang dioperasikan. Ditargetkan jumlah ini akan terus meningkat mendekati hari lebaran.
"Kalau pesawat ya udah naik tapi belum signifikan. Biasa kan lagi low season. Biasanya pesawat masuk maintanance untuk masuk ke lebaran. Diharapkan masih bisa di atas 400 jumlah pesawat yang untuk diterbangkannya," kata pria yang akrab disapa Boy, saat ditemui di Soho Pancoran, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menjelaskan, setiap awal tahun merupakan momentum low season penerbangan, di mana jumlah permintaan penerbangan sedang di masa turun setelah libur Nataru. Momentum ini dimanfaatkan maskapai untuk melakukan perbaikan pada pesawat-pesawatnya. Apalagi, pada libur akhir tahun armada digunakan secara maksimum.
"Diharapkan pesawat-pesawat setelah maintanance di bulan depan, nanti persiapan di lebaran itu pesawat bisa meningkat. Setiap tahun begitu. Karena kan ini antara Lebaran dan Nataru hanya beda 3 bulan. Sedikit sekali kan?," kata Boy.
"Tahun Baru sampai Tahun Baru China kemarin maksimum semua. Sekarang mainatannce, nanti lebaran ini lagi. Dan sekarang memang penumpang lagi slow kan," lanjutnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya perihal kesiapan Kementerian Perhubungan dalam menyambut Lebaran 2023 telah disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni.
Ia mengatakan, telah disediakan 270 rute domestik yang menghubungkan 122 kota (penerbangan dalam negeri), dan 112 rute internasional yang menghubungkan 48 kota di luar negeri dari 22 negara.
"Untuk kesiapan armada, saat ini telah disiapkan sebanyak 394 pesawat untuk penerbangan reguler dan akan bertambah pada saat pelaksanaan angkutan udara lebaran 2023 nanti," katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).
Lebih lanjut Kristi mengatakan, akan melakukan pemantauan pada 51 bandara selama periode mudik Lebaran 2023. Adapun 51 bandara yang dilakukan pemantauan tersebut, 16 di antaranya merupakan bandara internasional (entry point).
Dijelaskannya, pemantauan ini dilakukan dengan mendirikan posko angkutan udara lebaran yang akan memberikan pelayanan transportasi udara kepada masyarakat selama arus mudik dan balik.
"Pemantauan di 51 bandara dilakukan terkait aspek keselamatan keamanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis dan faktor lainnya," imbuhnya.
Tidak hanya itu Kristi menambahkan, demi mengatasi lonjakan penumpang, akan dilakukan penambahan kapasitas tempat duduk melalui extra flight atau mengganti pesawat dengan ukuran yang lebih besar.
"Kami juga memastikan kesiapan armada, jam operasi bandara, utilisasi jam terbang pesawat, serta tidak ada pekerjaan yang dilakukan pada sisi udara," ujar Kristi.
(zlf/zlf)